Quantcast
Channel: Naqiyyah Syam
Viewing all articles
Browse latest Browse all 915

Liburan Seru ke Pulau Pahawang Bersama Keluarga

$
0
0

Liburan Seru ke Pulau Pahawang Bersama Keluarga. Liburan kali ini kami sekeluarga kedatangan tamu dari Jakarta. Kakakku dan keluarganya mau berlibur ke Pulau Pahawang, Wah, rasanya seperti mimpi bisa ke Pulau Pahawang. Soalnya, saat ada Festival Pulau Pahawang, aku sempat diajak anak Tapis Blogger buat ke sana. Tapi, aku enggak mungkin berangkat sendiri sambil bawa 3 anak. Waktu itu, Abinya lagi di Padang. Nah, saat keluarga kakakku ngajak ke Pulau Pahawang, aku excited banget! 

Pukul 09.15 WIB kami berangkat dari Bandar Lampung menuju Pulau Pahawang. Kakak ipar memasang gps navigasi di mobilnya dan dengan bantuan itu kami dapat mudah mengenali jalan. Memang sih suamiku memandu juga jalan-jalan yang mudah dilalui, tapi sempat mengalami macet karena suami mengikuti jalan yang ia biasa bawa motor. 

bersiap ke wisata Pulau Pahawang :)
Tak bisa dihindari kalau liburan, tempat wisata jadi macet banget. Apalagi saat kami berangkat pas hari liburan natalan. Di Lampung, orang lebih banyak liburan ke pantai. Apalagi pantainya indah-indah dan tak jauh dari pusat kota, sekitar 1,5 jam (kalau enggak macet loh!).

Usai mengisi bahan bakar mobil yang kami tumpangi membelah Kota Lampung. Aku pun berbagi tugas dengan suami untuk menjaga anak-anak. Suamiku di depan bersama kakak ipar sambil memangku Fatih dan di sebelahnya duduk anak sulung kami bernama Faris.

Sepanjang jalan kami melihat suasana liburan. Tiap ketemu bis, entah latah atau ketularan fenomena saat ini, keponakan danFaris nyebut, "Om Telolet Om!" jiaaah... nyampe juga ke Lampung virus telolet ya? :p

Akibat macet itu, menjelang dhuhur kami kelaparan dan akhirnya memilih berhenti di Bakso Solo Hanura. Eh, kok namanya Hanura? Tenyata itu nama Kecamatan di sini, tapi kok ya pas banget di depannya ada bendera Partai Hanura, xixixi... 

"Mau makan apa? Bakso atau nasi?" tanya kakaku. Aku dan keponakan dan adik angkat memilih bakso. Sedangkan suamiku dan kakak memilih makan nasi.
Bakso seharga Rp. 15.000,-

Es campur seharga Rp. 5000,-


"Makan aja ya, mau pesan es campur juga boleh!  Entar nasi juga dibungkus kok!" ujar kakakku. Wah, dapat dobel nih. Ntar makan bakso dan makan nasi dong :) 

Usai makan kami bersiap melanjutkan perjalanan. Kakak sempat menanyakan mengenai Pulau Pahawang dengan pemilik Warung Makan.

"Susah bu, mau nyebrang! Penuh! Kapal sudah tidak ada! Mandi di Ketapang aja!" ujar si Bapak.

Waduh, sempat sedih juga sih kalau enggak jadi nyebrang. Kan udah siap-siap mau ke Pulau Pahawang. 

"Kita lihat aja kondisi di sana, kalau ada kapal kita nyebrang, kalau tidak kita mandi aja di Pantai dekat sana!" ucap kakak.

Ya udah, akhirnya kami berangkat lagi menuju Pulau Pahawang, sambil berdoa kapal masih ada mau ngangkut rombongan kami :)

Dermaga Ketapang Lampung

Mobil kami melaju kadang pelan dan kadang cepat, apalagi melewati beberapa pos menuju Pantai lain. Kami pun melewati plang menuju Pantai Mutun, Pantai Sari Ringgung dan lainnya.

Suasana Dermaga Ketapang

Siap ngantri naik perahu ke Pulau Pahawang :)

Sampai di Ketapang kami bersorak gembira, Alhamdulillah akhirnya sampai juga euy! Kami sempat nego dengan para calo yang menyiapkan kapal untuk menyembrang. Awalnya ditawari harga Rp. 1,5 juta. Kakakku langsung menolak. Masa mahal banget? Kan biasanya  juga standarnya Rp. 500 ribu, bahkan ada hanya Rp. 300 ribu.

"Kalau tidak mau enggak apa, Bu, tapi parkirnya pindah ya jangan di sini," kata seorang laki-laki.

Kami pun pindah parkir. Dan mencari ke dermaga lainnya. Tak lama ada yang menawari perahu. 

Ini perahu yang kami sewa menuju Pulau Pahawang :)

"Berapa, Ming?" tanyaku kepada kakak. Ternyata nego sukses dealnya harga sewa perahu ke Pahawang Rp. 750 ribu. Wow, mahal juga ya kalau saat liburan begini. Itu belum buat sewa pelampung dan alat menyelam. Untuk pelampung kemarin kami nambah menjadi Rp. 15 ribu/pelampung. Kami juga menyewa 2 alat snorkeling lengkap @ Rp. 50. ribu.

Usai bersiap, kami segera naik kapal. Sampai di Dermaga Pelabuhan Ketapang, apalagi kalau enggak mengabadikan dengan foto-foto hihi...kalau kumpul keluargaku, juara deh soal foto bareng. Apa aja jadi momen buat bergaya, heheh...

Di atas perahu siap berangkat ke Pulau Pahawang

"Berapa lama kita nyebrang ya?" tanyaku.
"Sekitar 45 menit," kata kakakku.

Selama di perahu, anak-anak makan cemilan. Aisyah, Faris dan Fatih terlihat senang banget melihat air. Fatih bahkan pindah-pindah tempat duduk. Dari dekat Abinya ke dekat Pak Tomo, Kakak Iparku. Aku pun tak lepas mengucapkan syukur, ya Allah alangkah indahnya lautan ciptaan-Mu. Sepanjang di atas perahu aku mengabadikan momen ini. Kami juga melihat perahu yang menuju pulang. Ada juga pulau-pulau yang kami temui. Sedang sekali melihat air yang tenang dan Masya Allah, takjub deh dengan keindahan Pahawang Kecil.

Tak lama sekitar 45 menit, perahu kami menepi dan kami melihat banyak orang sedang mandi dan bermain Banana Boat.  Anak-anak langsung berganti pakaian renang dan langsung byur. Sedangkan aku udah siap dari rumah pakaian yang dipakai buat berenang sekalian, hihi.... 

Indahnya Pulau Pahawang ^_^

Si Abi pas nyampe malah nguantuk berat. 

"Ya, Kopi robusta tadi di rumah belum habis, jadi ngantuk berat! 10 menit ya mau tidur!" pinta Abi. Hadeh, tapi akhirnya Abi enggak jadi tidur langsung ganti celana pendek karena Aisyah dan Fatih enggak bisa kepegang aku sendirian. Kalau Faris bisa berenang bersama keponakan. 

Aku tak heran sih melihat Aisyah senang banget bermain air, tapi ini laut loh, masih aja berani ke sana kemari. Kebetulan saat kami datang, airnya masih surut. Masih bisa nyebur dan gak perlu pelampung. Tapi, makin lama, airnya makin pasang. Kami pun berjalan ke Mangrove di pinggir pantai. 

"Yuk, ke sana, ada udang enggak ya?" ajak Abi. Anak-anak ikutan excited mau mencari udang dan ikan kecil. Sedangkan aku dan keponakan malah asyik ngambil gaya buat mengabadikan momen di Pulau Pahawang hihi...

Serunya mengajak anak liburan ke Pulau Pahawang, Lampung

Faris dan Fatih malah mengumpulkan kerang yang ditemui mereka. "Enggak usah dibawa pulang, nak biarin di sini aja, " ujar Abi. Tapi, anak-anak tetap pengen bawa sebagai kenangan. Jadilah bawa yang kecil aja. Itu pun enggak semua aku masukan dalam tas :)

Banyak sekali wisatawan yang datang. Paling banyak anak-anak muda dan mengunakan jasa trip ke Pulau Pahawang. Bagus juga sih, kalau pakai jasa travel atau trip foto-foto diarahkan loh, aku jadi ikutan niruin anak-anak di sana, akhirnya dapat foto cakep begini,uhuy :)

Mendengarkan suara laut :) ala putri duyung hahaha...

Tedampar dengan cantik di Pulau Pahawang :)

Rasanya ingin sekali berlama-lama di Pahawang Kecil, tapi air makin pasang. Tadinya air bisa hanya selutut kini sepinggang. Dan anak-anak harus digendong menuju perahu. Sekitar 3 jam berenang, kami menuju ke Pahawang Besar.

Nyelam di sini aja deh :)

"Mau ke mana?"
"Ke tempat buat nyelam, lihat terumbu karang!"

Perahu kembali bergerak, saat mau mengambil tambatan, ternyata dikenai biaya (kayak istilah biaya parkir gitu deh) sebesar Rp. 20 ribu. Usai perahu bergerak menuju Pahawang Besar, kali ini aku lebih deg-deng-an dan makin banyak dzikir. Sepanjang itu kami makan nasi bungkus yang sudah dibeli. Anak-anak belum melepas pakainan renangnya, tampak awalnya kedinginan, tapi lama-lama kering sendiri, hihi... malah keasyikan makan permen :)


Tak lama, sekitar 45 menit sampai ke Pahawang Besar. Airnya agak kehijauan dan saat perjalanan, anginnya kencang banget. Ombak juga mulai besar. Kanan kiri terlihat batu yang besar dan tak ada perahu yang disekitar kami.

"Di mana mau nyelamnya?"
"Di sini?" 
"Takut, ah dalam banget!"

Jadilah, kami batalkan acara Snorkeling di Pahawang Besar. Cukuplah tadi menyelam di Pahawang Kecil melihat rumput laut (eh apa ya namanya, kayak rumput deh) hehe.... soalnya, ngeri banget nyebur ke dalam. Mana sih pawangnya enggak ada? Takut deh! 

Akhirnya perahu putar arah dan balik ke Dermaga Ketapang. 

Pulang Dari Pulau Pahawang, Pesawaran Lampung

Sampai di Dermaga,kami segera berbilas dan sholat Asar. Biaya untuk bilas ini Rp. 5000 / orang. Kami pun berbagi karena ada 8 orang dewasa dan 3 anak-anak. Sedangkan Kakak Ipar tidak ikut mandi saat di Pahawang tadi, beliau langsung ke tempat parkir mobil. Sambil menunggu giliran bilas, aku membeli pisang. Masya Allah, murah banget pisang goreng hanya Rp. 1000 dan gede-gede pula hihi.... usai antri mandi dan sholat kami pun meninggalkan Dermaga Ketapang dengan riang. Ah, pesona Pulau Pahawang benar-benar mempesona. Aku jadi ingin lagi ke sana :) Buat kamu yang ingin menginap, di Pingiran Dermaga Ketapang disiapkan juga loh tempat menginap. Jangan kuatir kehabisan Penginapan di Pahawang, kamu bisa pesan via online. Kini mah sudah canggih, mau pesan perahu juga bisa via WA hihi...

Banyak pilihan untuk tempat bilas :)

Liburan Seru ke Pulau Pahawang, asyiknya jalan-jalan keliling Lampung :)

Nah, kalau sahabat Smart Mom, itulah cerita Liburan Seru ke Pulau Pahawang Bersama Keluarga. Bagaimana acara liburanmu? Yuk, cerita!


Viewing all articles
Browse latest Browse all 915

Latest Images

Trending Articles