Pilih Nikah atau S2? Pernah dengar iklan di TV yang Ayahnya ingin anak gadisnya menikah. Lalu, si cewek galau dan berkata, "Nikah atau S2?"
Pertama kali nonton iklan itu, aku juga sempat senyum sendiri. Aduh, kok kayak aku dulu ya galau suralau, haha...
Flash back dikit ya. Dulu, aku juga punya keinginan melanjutkan S2 setelah menyelesaikan S1. Aku dulu tertarik melanjutkan S2 Jurnalistik karena aku mau jadi wartawani. Lalu, ditengah semester 8 apa 10 ya kalau enggak salah, hihi... Kuliahku lama bingits karena emang banyakan rapat organisasi dibanding serius penelitian, hadeh...
Nah, saat itu ada deh proposal yang mau melamarku, caile... Tapi alhamdulillah enggak jadi, hihi... Taarufku gagal dan aku melanjutkan penelitianku dan akhirkan aku seminar hasil.
Lalu, mulai berpikir, mau lanjut S2 atau menikah? Karena dulu kakak pertama mau membiayai aku kuliah S2, tapi dipikir-pikir, enggak enak banget ketergantungan biaya kuliah. Jadi berbelok deh niatnya, mau nikah aja dulu baru S2, hehe...
Usai menikah, kesempatan melanjutkan S2 itu maju mundur. Waktu aku ngajar di SDIT Baitul Muslim Lampung Timur, teman-teman guru mau mengajak kuliah S2 di Metro. Rencananya mau kuliah Sabtu dan Minggu, ramai-ramai berangkat dari Way Jepara. Apalagi dulu rencana mau buka SMAIT dan gurunya diharapkan sudah jenjang S2.
Tapi, kesempatan itu aku lepas, aku pindah ke Bandar Lampung dan sempat ngajar di SDIT Permata Bunda 3. Setelah punya 2 anak, impian mau S2 mulai bergeser dan seiring waktu mulai terlupakan.
Tahun 2013, suamiku dapat beasiswa S2 di kantornya di Unila. Waktu itu, sempat kuliah, Sabtu dan Minggu masuk kuliah hingga kami tak punya lagi waktu buat jalan-jalan. Sampai rumah, suami sudah capek dan kerjaan di kantor banyak sekali. Suamiku akhirnya berhenti dan teman-teman kantornya tetap ada yang melanjutkan.
Pertengahan Tahun 2014, suami dapat beasiswa lagi. Kali ini enggak bisa menolak karena kantor kerjasamanya ke Unand, Padang. Berat sekali rasanya pindah karena waktu itu aku lagi hamil besar. Mau di Lampung aja bakal ribet ngurus 3 anak sendiri :)
Akhirnya kami pindah ke Padang. Nah, soal nikah dulu atau S2 dulu ya? Tiap orang akan berbeda kasus. Namun, dari hasil pengalaman dan kisah teman lainnya, berikut bisa menjadi pertimbangan mau Pilih Nikah atau S2?
Pertama, Bagi yang masih lajang, cobalah sebanyak mungkin mencari beasiswa , bahkan hingga ke luar negri.
Kedua, Bagi yang sudah menikah, persiapan kuliah lagi perlu dibicarakan pada suami atau istri, lihat juga mengenai biaya. Jika belum punya anak akan lebih mudah deh geraknya. Tapi kalau sudah punya anak, perlu persiapan eksternal, misal siapa yang akan mengasuh anak-anak. Apakah ART, play group atau orang tua?
Ketiga, Soal biaya kuliah, ini kadang tak terduga. Memang ada bantuan dana beasiswa, tapi kalau kamu mendapat beasiswa di luar kota, diperlukan dana untuk pindahan rumah, pindahans sekolah anak-anak dan sewa rumah. Beasiwa S2 hanya untuk 2 tahun. Lewat dari itu, kamu enggak akan dapat lagi beasiswa. Kalau enggak selesai, kamu akan membayar sendiri uang semesteran.
Keempat, Dana penelitian akan dibantu, besarnya mungkin berbeda-beda, belum lagi ada potongan pajak ini dan itu. Misal kamu dapat bantuan dana penelitian 10 juta. Kamu paling dapatnya hanya 7 juta. Wow, banget kan potongannya? Hehe...
Lima, Nah, kalau sudah berkeluarga dan sebelumnya mengambil cicilan rumah. Ini akan menjadi pertimbangan sendiri saat mengambil S2, bersyukur kalau ada pemasukan lain, misal suami istri bekerja, sehingga bisa saling bantu finansial keluarga. Tapi, jika tidak? Siap-siap mencari penghasilan lainnya. Temanku yang kuliah di LN, istrinya mencari uang tambahan dengan membersihkan kamar mandi. Lain waktu berjualan empek-empek. Ada juga suami temanku, pagi kuliah, malamnya kerja demi menambah penghasilan.
Nah, sahabat Smart Mom, silakan mempersiapkan anak-anaknya untuk S2 lebih cepat. Jika sudah berkeluarga akan banyak pertimbangan. Saat kakak aku S2 di UI, anak-anaknya dititipkan di Bengkulu bersama ibuku. Saat keponakan aku S2 di Bandung, anak-anaknya dititipkan dengan kakakku di Jambi. Lalu, kami menjalankan S2 suami penuh suka duka. Termasuk soal pendanaan yang sangat luar biasa besar pengeluarannya.
Jadi, mau Pilih Nikah atau S2? Pilihan ada ditangan Anda :) silakan dipersiapkan lima pertimbagan di atas. Selamat memilih! :)