Assalamualaikum Sahabat Smart Mom,
Aisyah sekarang usianya sudah 2 tahun 5 bulan. Kalau mau pipis kadang udah ngomong pipis, kadang malah udah 'berenang" di lautan air pipis. Huaah.... rasanya gimana gitu, pakaian kena ompol juga menumpuk. Aisyah udah enggak mau pakai diaper di rumah. Kalau pakai diaper, sering dilepas lagi, jadinya lebih boros, baru kena pipis langsung buang.
Sebenarnya, Aisyah sudah aku kenalkan training toilet sejak usia 8 bulan. Saat masih di Padang, kamar mandi di dalam kamar. Kalau Aisyah mau pipis segera di tatur atau diajak ke kamar mandi dengan mestimulasi agar Aisyah mau pipis. Waktu itu targetku, Aisyah usiah 2 tahun sudah bisa lulus training toilet, tapi nyatanya? Sekarang Aisyah masih belum 100% bisa pipis di kamar mandi. Penyebabnya sih karena aku kurang konsisten. Disaat aku asyik menulis, beberes rumah atau fokus mengurus Fatih yang sakit, aku lupa Aisyah belum ditatur. Jadinya Aisyah pipis lagi deh di lantai, hiks...
Memang kesalahan diaku juga sih, selain enggak konsisten, aku lupa mencatat jadwal pipis Aisyah. Jika dulu terjadwal sekitar 30 menit sekali aku ajak Aisyah ke kamar mandi, lalu meningkat 1 jam sekali, 2 jam sekali dan kadang diajak mengantar bekal Mas Faris, Aisyah udah enggak pakai diaper. Tapi, aku aku mulai belajar lagi. Tak mau kebobolan lagi. Inginnya Aisyah segera lulus bisa pipis dan BAB di kamar mandi.
Untuk BAB, kadang Aisyah bisa diketahui ciri-cirinya. Aisyah akan duduk sambil jongok diam saja. Nanti Aisyah bilang, "Ntut yeye, Mi!" katanya kentut mau yeye (ee'). Jadi aku segera mengajak Aisyah ke kamar mandi. Tapi, ada pernah juga BAB di perkarangan rumah tetangga. Huaaa...ini untung enggak di teras rumah. Jadi terpaksa deh bebersih BAB Aisyah dan menimbun bekasnya dengan tanah. Aduuuh, emang repot jadi emak ya? :p
Kalau malam hari, Aisyah aku bangunkan kalau mau pipis, biasanya Aisyah bakal nangis merasa enggak nyaman, lalu aku ajak ke kamar mandi dan Aisyah mau pipis. Tapi, tidur aku jadi enggak nyenyak dong, kebangun terus? Haha... iya betul banget, pengennya bisa tidur nyenyak. Untuk itu, aku kadang pakaikan Aisyah popok kain cuci ulang aja. Ini menghemat banget kalau Aisyah diajak ke sekolah Faris dan bermain di halaman. Kalau tidur malam dipakai ini aja sebelum diajak tatur ke kamar mandi.
Mengenal "TRAINING PANT & SWIM DIAPER" Ecobum Super Trainer
Saat memakai ecobum memudahkan aku memakaikan pada Aisyah. Apalagi Aisyah anak yang aktif. Aisyah sudah bisa melepas sendiri celana atau clodi yang dipakainya.
![]() |
Aisyah yang aktif berlari-lari :) |
Super Trainer terdiri dari 2 bagian,bagian luar yaitu outer PUL berlaminasi TPU yg "waterproof dan breathable sehingga aman untuk kesehatan kulit bayi". Untuk itu, Mom enggak perlu kuatir terhadap urin bocor atau mengucur ke lantai yang dapat menyebabkan si kecil jatuh terpeleset dan rumah dipenuhi dengan kotoran atau najis.
"Super trainer ecobum" kebanyakan yang bahannya hanya dari cotton seperti kaos saja tanpa lapisan waterproof jadi pakai "super trainer ecobum pipis enggak bocor tapi anak tetep bisa "toilet training"
Bagian dalam dari clodi ecobum ini memiliki material inner bamboo yang kontak dengan kulit akan memberi rasa lembab sehingga si kecil dapat belajar memahami sensasi BAK atau BAB secara bertahap. Sangat lembut, nyaman dan hipoalergenik
Ada pocket untuk menambah insert extra jg butuh dy tampung cairan extra,jadi saat tidur bisa pakai "training pant dari super trainer ecobum" belum ada training pant seperti ini.
ONE SIZE ukuran bisa disesuaikan dengan berat dan postur anak,ada kancing/snap depan pengatur ukuran S,M,L (ketinggian) dan side snap untuk mengatur lingkar pinggang, sebab biasanya training pant hanya 1 ukuran aja,s saja,m saja atau l saja sehingga ga ekonomis.
Insert bamboo dijait menyatu pada bagian dalam pocket (all in one) sehingga sangat praktis.
BerPUL tapi slim jadi "super trainer training pant ecobum" bisa dipakai sebagai "swim diaper.” Meski dipake berenang training pant ga berat karena insertnya tipis.
Desain pull up sehingga "easy to on-off persis seperti celana dalam biasa jadi gampang dan enak banget memakaikannya, bahkan anak bisa dengan mudah memakai dan melepas "training pant ecobum" ini sendiri.
Cara mencucinya juga mudah, seperti "cara mencuci clodi"biasa, yaitu:
A. Setelah dipakai, letakan di ember terbuka (dry pail) dan ruangan yang sirkulasi udaranya bagus,jgn ruang tertutup yang pengap karena bisa membuat bahannya jamuran.
B. Saat mau mencuci, bilas dulu bagian dalam dibawah kran sampai urin banyak kebuang,lalu masukan super trainer ke ember berisi air dan sedikit detergen yang sudah dilarutkan,langsung cuci aja jangan direndam supaya lapisan PUL waterproofnya awet,usap-usap bagian inner (dalam),celup-celup, bilas beberapa kali,saat memeras lakukan dengan cara dikepal lembut,bukan dipelintir supaya PUL awet. Jemur ditempat yang teduh dan berangin, dibawah pohon yang rindang atau jemuran beratap fiber. Jangan kena terik matahari langsung dalam waktu berjam-jam apalagi seharian nanti inner bamboo jadi kasar dan kaku seperti keripik,selain itu PUL juga cepet rusak.
C. Jangan nyimpan clodi kotor terlalu lama, cuci setiap hari terutama bahan natural seperti bamboo,hemp,dan cotton,jika terpaksa paling lama 48 jam supaya bahan PUL,inner dan insert ga jamuran.
Oiya Moms, bagi yang ingin mengajarkan anaknya Training Toilet, berikut Kiat Sukses Training Toilet :
1. Tanamkan niat yang kuat. Jika ibu sudah bertekad mengajarkan anaknya pipis atau BAB ke kamar mandi, apa pun kendalanya akan tetap semangat.
2. Mental ibu dan anak. Nah, sebelum dimulai, ibu harus siap capek, karena bolak-balik kamar mandi dan menyiapkan waktu untuk menjadwalkan tatur anak. Lalu, lihat juga kesiapan si anak, memulai training tolet sebaiknya dalam kondisi yang enjoy. Ajak anak-anak membaca buku mengenai training toilet atau video mengenai training toiler.
3. Konsisten. Ibu harus memahami kalau training toilet terhadap anak akan berbeda-beda. Tak perlu memandingkan anak sendiri dengan anak orang lain. Apalagi anak pertama atau anak kedua. Masing-masing anak itu unik. Jadi, ibu harus menyesuaikan dengan konsiten mengetahui jadwal anak BAB atau BAK sehingga memudahkan proses training toilet.
4. Seru. Ya, ini proses belajar, jika ibu tidak terburu-buru dengan hasilnya, anak akan enjoy. Anggap ini bagian dari bermain. Jadi anak tiak terpaksa, lakukan dengan seru dan santai. Misal, “Yuk, nak pipis dulu, agar tidak bercecer najisnya, yuk anak pintar!”
5. Pujian. Ucapkan rasa syukur dan pujian jika anak hari ini berhasil melakukan training toilet.
Nah, sahabat Smart Mom, selamat mencoba! Semoga sukses training toiletnya!