Assalamualaikum Sahabat Smart Mom, saat ini kita mungkin hanya melihat pembangunan infrastuktur di kota saja. Jujur, aku pun termasuk yang selama ini mikirnya, "Ah, yang penting akses dari Bandar Lampung ke Jakarta atau pulang kampung ke Bengkulu aman!"
Tapi, bagaimana dengan kondisi daerah tertinggal? Bukan hanya infrastuktur yang menjadi PR bersama, pendidikan, ekonomi dan lainnya juga menjadikan pemikirannya bersama.
Kalau BBM di daerah kita bisa kita beli di POM Bensin, bagi daerah yang masih 3T, harga bensin pasti akan menjadi berapa kali lipat karena akses menuju daerahnya sulit terjangkau.
Belum lagi permasalahan kriminal. Kalau pendidikan, ekonomi sudah tertinggal, kejahatan menjadi momok tersendiri. Nah, untuk itu, aku mencari info apa saja sih yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi kasus ini.
Kementerian Desa pembangunan desa tertinggal dan Transmigrasi kemendes PDT telah menyusun beberapa program dan kebijakan untuk pembangunan daerah perbatasan. Citra wilayah perbatasan tidak boleh dianggap sebagai dapur melainkan sebagai rumah kita yang berfungsi menyambut tamu.
Salah satu program pemerintah adalah dengan mengajak pelaku usaha untuk berinvestasi di daerah perbatasan. Dengan meningkatnya investasi maka diharapkan sejalan dengan pembangunan daerah tersebut.
Mengenal KORINDO
KORINDO merupakan sebuah perusahaan Indonesia yang didirikan pada tahun 1969 dan telah beroperasi selama 50 tahun. Pada awalnya KORINDO menempatkan fokus utamanya di pengembangan hardwood yang kemudian beralih ke plywood atau /veneer pada tahun 1979, kelapa sawit di tahun 1995.
KORINDO saat ini telah mengelola hutan alam seluas 524.515 ha yang berlokasi di Kalimatan dan Papua dan hutan tanaman seluas 16.475 ha Kalimantan. Dalam pengelolaannya, KORINDO menggunakan manajemen hutan berkelanjutan. Hal ini berdasarkan 3 gagasan inti, yaitu :
1. Produksi profit yang bertahan lama dan seimbang (Profit)
2. Kelestarian lingkungan (Planet)
3. Kesejahteraan sosial (Masyarakat)
KORINDO menjadi salah satu contoh sukses dalam membangun investasi kondusif di daerah perbatasan, yakni di Boven Digoel dan Merauke, Papua. Meski masih minim infrastruktur KORINDO sukses membangun usaha dan memberikan kontribusi yang cukup bagi pemerintah daerah dan masyarakat sekitar.
Kawasan Papua merupakan salah satu daerah yang luas subur dan kebanyakan masih belum dimanfaatkan secara maksimal . Industri kehutanan menjadi penyumbang besar bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Papua, selain industri pertambangan. Papua juga merupakan kawasan dengan kebudayaan yang juga masih sangat original sebagai salah satu kekayaan budaya nusantara.
KORINDO telah mengembangkan konsep industri yang ramah lingkungan. Hal ini dimulai dari pembangunan bidang kehutanan dan perkebunan kelapa sawit. Dari program pembangunan industri tersebut, KORINDO mampu menyerap tenaga kerja terutama di Papua yang telah menyerap 10.000 tenaga kerja. Wah, ini membantu banget ya perekonomian masyarakat di Papua.
Selain itu, pembangunan infrastruktur dan pembangunan ekonomi berupa PAD, khusus untuk kabupaten Merauke dan Boven Digoel berkontribusi mencapai ±60%.
Nah, berikut program yang telah dikerjakan KORINDO di Kawasan 3 T :
1. Membangun Jembatan untuk Masyarakat Pedalaman Papua
Pada tanggal 28 September 2018, melalui PT Korindo Abadi yang beroperasi di Kabupaten Boven Digoel Provinsi Papua meresmikan Jembatan Kali Totora yang berada di Desa Prabu-Asiki. Jembatan ini akan sangat membantu masyarakat meningkatkan perekonomiannya.
2. Membantu Petani Papua Menggarap Sawah
KORINDO Group menyediakan sebagian lahan operasional kebun sawitnya untuk dijadikan lahan persawahan oleh masyarakat setempat. Hal ini sangat berguna untuk menjadi mata pencahrian masyarakat setempat loh! Selain itu, masyakarat diberi penyuluhan dan bantuan traktor.
3. Klinik ASIKI
Bekerjasama dengan KOICA (Korea International Cooperation Agency), KORINDO membangun klinik Asiki di kampung ASIKI. Kampung ini berada di perbatasan Papua dan PNG. Klinik Asiki ini modern telah meraih predikat Klinik Terbaik di tingkat Propinsi Papua versi BPJS Kesehatan pada tahun 2017.
Nah, sahabat Smart Mom, semoga informasi di atas membuka wawasan kita untuk saling mendukung atas pembangunan di kawasan 3 T. Semoga pemerintahan ke depan semakin pedulu untuk pembangunan yang lebih merata sehingga masyarakat Indonesia merasakan kemakmuran, adil dan merata.