Quantcast
Channel: Naqiyyah Syam
Viewing all 915 articles
Browse latest View live

Curhat : ‎Dahsyatnya Kekuatan Doa‬

$
0
0
Assalamualikum, apakabar sahabat Smart Mom, di Jumat penuh berkah ini, aku sedikit mau berbagi cerita. Pengalaman pribadiku mengenai #DahsyatnyaKekuatanDoa.  Ya, ini terjadi beberapa minggu lalu. Cerita lengkapnya begini :) 


Beberapa hari ini laptopku mati total. Ya, mati. Siang itu aku ngetik didampingi Aisyah (15 bulan). Biasanya Aisyah duduk tenang di sampingku sambil makan buah atau bermain. Siang itu Aisyah ingin di dekatku sembari mendekati layar laptop dan bermain tempat CD. Baru saja hendak mengirimkan email. 

Tap! laptopku mati! Ow, mungkin kabelnya terlepas. Kupikir karena kabel, karena laptopku sudah gak bisa hidup tanpa dicolok listrik. Kucoba lagi, gak hidup. Kucoba lagi gak hidup. Satu jam kutunggu, aku coba lagi enggak hidup juga. Huaaah, aku sedih.... Hanya berharap ada keajaiban, laptopku sembuh. Menanti hadiah lomba kuis TV itu yang kupikir akan segera cair setelah 1 bulan pengumuman. 

Hari demi hari aku menanti belum kunjung terisi ATMku. Kuberanikan diri bertanya kepihak manajemen TV Swasta itu, ternyata hadiah baru akan dikirim min 4 bulan setelah persyaratan terkumpul (aku sudah ngirim setelah acara LIVE). 

What's? 4 bulan? Lama bingits.... lomba blog aja gak selama itu. Tapi, hidup harus tetap berjalan. Berharap satu per satu karyaku nembus media. Hari Ahad terus kunanti kalau-kalau ada tulisankuu di media A, B atau C yang kutebar beberapa minggu lalu. Tapi... sekali lagi tak ada namaku :( 

Harapan punya uang cash untuk membenari laptop itu kandas. Lalu, aku curhat di sebuah group kepenulisan minta doa dengan teman-temanku agar laptopku segera sembuh. Curhat geje emang sih, karena aslinya aku ini cengeng juga walau nulis buku ‪#‎KekuatanItuBernamaIbu aku memang pengen buku itu sebagi pengingatku bahwa aku harus kuat! Aku ibu perisai anak-anakku. 

Back to laptop. 

Dashyatnya Kekuatan Doa


Nah, suatu hari hasil curhat geje itu, seorang teman menawarkan meminjamkan uangnya, "Pakailah uangku, kembalikan kapan sebisanya," Huaaah aku terharu banget. Aku belum pernah ketemu dengannya. Tapi, tangannya sungguh mulia menawarkan pinjaman. Aku menolak, kubilang aku takut ngembalikannya lama, karena hadiah lomba kuis itu juga lama. Lalu, aku mau sholat istikharah dulu deh aku jadi piinjam atau tidak. Aku hanya minta doanya. Ya, doanya agar laptopku segera sembuh. Lalu status di fbku juga minta doa laptopku segera sembuh. Jangan jaim buat status minta doa, aku yakin di 5000 sahabatku di fb ini lebih 50% akan ikut mengaminkan, walau tak memberi like atau komen (Iyakan? hehehe...). Lalu, aku tetap menulis di hp di android. 

Oiya, aku punya hp baru hadiah ngeblog. Sungguh bersyukur masih ada perangkat ini. Baru tahu kalau bisa download aplikasi blogspot, ms word, pics art, huaah itu sangat membantu aku ngeblog ngejar target DA. 

Hadiah Hp ini ceritanya di sini :)  

Back to Doa 

Kemudian hari berlalu. Suatu pagi, aku merasakan Allah benar-benar memelukku, mengijabah doa-doaku. Pagi yang cerah ini, laptopku hidup kembali! Kok bisa? Entah harap dan cemas aku ingin mencoba laptopku bisa enggak ya hidup setelah beberapa hari lalu enggak kupakai. Karena kata temanku bisa jadi karena panas aja. 

Lalu, masalah muncul lagi. Keyboard laptopku eror. Jiaaah... main susah ngetik di laptop. Bahkan ngirim email gak bisa. Separuh key board gak bisa ditekan. Ditekan bisa ding tapi keluarnya lain. Hadeeeh :( Kami pun ke service center terbesar di Padang. 

servis laptop terbesar di Padang
Ramai tapi kurang lengkap :(
Diterima dengan pelayanan yang baik

Sampai di sana, laptop enggak bisa diservis. Katanya, alatnya enggak ada lagi. Laptopku emang jadul kali ya. Dulu tergiur murah beli merk Msi. Huhuhu.... apa daya, pengen ngejar DA tapi tak sampai :p aku beli key board eksternal aja. Alhamdulillah masih bisa ngetik.

Sampai di rumah, aku bersyukur masih bisa kirim email. Besoknya, iseng aku cek DA blogku dan mataku terpana. Masya Allah... DA-ku menjadi 20! Pas banget sesuai doaku. 

Oiya, dalam berdoa ada adabnya. 

Beberapa adab berdoa yaitu :

1.Yakin bahwa doa akan dikabulkan oleh Allah Swt.
2. Tidak tergesa-gesa dalam berdoa. Artinya, kita harus bersabar hingga waktu doa kita akan dikabulkan Allah Swt.
3. Berdoa didahulukan dengan menyebut asma Allah.
4. Sebelum berdoa mengucapkan shalawat atas Nabi Muhammad Saw.
5. Berdoa menghadap kiblat.
6. Berwudhu sebelum berdoa
7. Memilih waktu yang tepat, seperti setelah sholat wajib, setelah sholat malam, antara adzan dan iqomah, saat sujud, saat hujan, dll.

Dan, kini... di #JumatBerkah aku mengajak sahabat Smart Mom kembali untuk menanamkan niat dalam menulis. Jika, menulis diniatkan ibadah, maka apa pun masalah yang dihadapi, kembalikan kepada Allah Swt. Dialah yang gagah perkasa. Tak ada yang tak mungkin diselesaikan atas perintah-Nya. Jika pun belum dikabulkan, mungkin waktunya belum tepat saja. Teruslah berdoa dan berusaha. Sungguh, pertolongan Allah itu sangat dekat. Setiap kesulitan, ada kemudahan. Yuk, Mom kita perbanyak berdoa. Yakilah betapa dashyatnya kekuatan doa.  Semoga hari-hari kita penuh berkah, amin.

4 Cara Ibu Melahirkan

$
0
0




Assalamualaikum, apakabar Sahabat Smart Mom? Kali ini aku mau cerita mengenai prose melahirkan ketiga anakku. Tiap anak prosesnya berbeda-beda. Ada yang santai, ada yang tegang, ada juga yang cepat banget hihihi... 

Alhamdulillah aku melahirkan ketiga anakku secara normal. Kalau anak pertama, hampir caesar loh.  Ini karena posisinya sungsang bokong murni (pantatnya di bawah). Ketahuan sungsangnya sekitar usia kandungan 5 bulan. Tapi saat itu aku sibuk mengejar wisuda, jadilah beberapa kali tidak kontrol ke dokter kandungan. Pas usia masuk 7 bulan, masih sungsang dan harus dilakukan beberapa upaya agar bisa tidak lahiran normal.

Saat melahirkan anak kedua, prosesnya cepat banget. Setelah dokter mengatakan aku harus siap-siap karena sudah lewat dari HPL dan air ketuban mulai berkurang. Aku langsung buat surat cuti mengajar (kala itu belum resign). Tengah  malam keluar bercah merah jambu. Subuhnya mules-mules. Lalu bercak merak mulai ada lagi. Subuhnya aku ke tempat bidan. Mules makin menjadi bagai mau buang air besar hihihi... lalu aku bersama suami berjalan di halaman rumah bidan. Di lapangan basketnya suami melafalkan Almatsurat. Aku mengikutinya, rasa nyeri mulai terasa lebih kuat. Gelombang cinta kian menjadi, aku sudah tidak tahan berjalan-jalan. Bidan meminta aku mandi. Aku pun mandi dengan keramas rambut. Wih, segar banget deh. Lalu, aku dibawa ke ruang persalinan. Suami disuruh memeluk aku dari belakang. Jadi aku setengah duduk. Tak lama bayiku lahir.

Saat melahirkan anak ketiga. Jadwal HPL sudah lewat 10 hari. Bidan sih bilang gpp, tunggu aja. Tapi, aku sempat getar-getir juga hihihi... jadilah galau suralau hahaha... untunglah ada teman yang menguatkan. Aku juga makin memperkuat ibadah. Saat malamnya aku berdoa semoga dimudahkan saat melahirkan.

Pas adzan subuh aku terbangun dan tiba-tiba kasurku basah. Ini tanda ketuban pecah. Tak mau menunggu lama, aku langsung membangunkan suami. Kami berdua naik motor ke klinik persalinan. Anak-anak ditinggal. Dititip dengan tetangga. Sampai jam 7 pagi aku belum merasakan mules. Akhirnya dinfus. Wiih jangan ditanya rasanya hihihi 3x lebih terasa gelombang cintanya dibanding melahirkan normal tanpa induksi infus!


Berdasarkan pengalamanku itu. Aku tak pernah berpikir bahwa seorang ibu bukan ibu sejati kalo melahirkan tidak dengan cara normal. Sakitnya aja yang berbeda waktunya. Kalau melahirkan secara normal, terasa nyeri dari sebelum melahirkan. Beda dengan ceasar, nyerinya setelah lahiran. Saat bius sudah hilang, rasa nyeri mulai terasa. Bahkan 2 minggu belum boleh kerja berat. Kalau melahirkan normal, usai melahirkan sekitar 4 jam, udah bisa jalan :) Nah, tinggal pilih mau melahirkan cara yang baik itu bagaimana?

Oiya Mom, agar melahirkan nyaman dan menyenangkan, tanamkan dalam hati bahwa melahirkan adalah proses alamiah. Semua perempuan yang akan melahirkan merasakan yang sama. Kalau berani dan mau belajar tekniknya banyak. Bisa lihat di youtube, video cara ibu melahirkan atau tanya teman yang pernah melahirkan, ikut group khusus, baca buku hingga konsul ke dokter kandungan.


Tapi, tidak semua ibu hamil bisa melahirkan secara normal. Ada beberapa kondisi kesehatan yang menyebabkan harus melakukan tindakan berbeda. Untuk itu diperlukan informasi sebanyak-banyaknya mengenai cara ibu melahirkan. Ada 4 cara ibu melahirkan yang dapat aku informasikan :

1.    Melahirkan Secara Normal
Cara ini lebih murah secara biaya. Bisa ke bidan atau dokter terdekat saja. Bahkan bisa melahirkan di rumah. Jika pakai BPJS bahkan bisa setengah harga. Melahirkan secara normal bisa menjadi pilihan ketika kesehatan ibu dan bayi mendukung. Seperti letak bayi sehat, tekanan darah ibu normal, dll. Jangan lupa cek dulu sebelum menentukan pilihan. Kesehatan ibu dan bayi lebih utama. 

2.     Melahirkan Secara Caesar
Mendengar kata caesar aja bikin aku merinding. Aku pernah mengikuti seminar dan melihat video ibu di caesar. Aduuh ngilu ngelihatnya ketika perut di bedah dan disayat dagingnya. Tapi, aku yakin Sahabat Smart Mom pasti kuat. Ketika kondisi ini harus dipilih, ibu harus kuat mental. Saat dioperasi akan dibius. Sakitnya belum terasa, tapi setelah bayi lahir, luka dibagian perut akan terasa nyeri.

3.     Vakum
Keponakanku saat lahir berat badannya 4,1 Kg. Saat itu melahirkan di rumah. Ibunya enggak mau melahikan di RS atau klinik. Saat itu, belum seramai sekarang deh ada klinik persalinan. Untungnya bidannya sabar, telaten dan tangguh. Keponakan lahir dengan divakum. Cara ibu melahirkan bayi di vakum ini dilakukan bila ibu sudah tidak kuat mengedan atau sebuah kondisi kesehatan yang menyebabkan ibu tidak boleh mengedan. Alat vakum ini menarik kepala bayi keluar dari jalan lahir. Penggunaannya harus hati-hati banget. Jika terlalu kuat, maka kepala bayi akan bengkak. Seperti keponakanku dulu, kepalanya memanjang. Lalu sekitar 1 minggu baru normal lagi. Kayak benjol gede banget.  Alhamdulillah besarnya cakep banget kayak artis muda si Aliando, hahaha...

4.     Water birth 
Konon, kabarnya melahirkan dengan cara ini akan mengurangi  rasa sakit. Metode ini digemari oleh ibu-ibu perkotaan. Kalau di desa mah, enggak ada metode ini. Malahan ya, banyak ibu di desa sering melahirkan tanpa “sengaja”. Ya, tiba-tiba brojol di depan pintu WC, saat di ladang, atau saat mandi di sungai. Ya, ada ibu melahirkan bayinya sendirian.  

Buat yang mau nyoba melahirkan dengan cara ini, disiapkan biaya yang cukup banyak. Apalagi diperlukan tenaga medis yang memadai. Namun, keuntungannya juga oke loh, kabarnya sih bisa membuat ibu dan bayi lebih rileks dan memiliki IQ yang tinggi. Mau coba? Kalau lihat di youtube sih seru juga, tapiiii belum ah. Ngeri  kebayangkan mandi di bak kolam berenang kayak kolam berenang anak-anak dari plastik itu loh. Terus bayi tiba-tiba keluar dan darah banyak muncrat di air *parno deh*

Nah, sahabat Smart Mom,semoga 4 cara ibu melahirkan di atas membantu ibu menentukan pilihan. Bagi yang belum menikah, siap-siap ya akan merasakan fase ini. Buat yang mau menjenguk temannya yang baru melahirkan, jangan lupa beli kado yang menyenangkan buat si bayi dan ibunya. Pilihan sih ada banyak ya seperti gendongan, baju bayi, sepatu, selimut atau perlengkapan bayi lainnya.

Semoga bermanfaat ya atas info di atas. Bagi yang sedang hamil, semoga dimudahkan hingga persalinan kelak, amin.





Tampil Cantik Pakai Kuluk Khas Jambi

$
0
0

Assalamulaikum Sahabat Smart Mom, di weekend ini aku mau share tentang hebohnya kalo aku udah ngumpul ama keempat kakakku. Wih, serunya! Ngobrol apa aja. Apalagi kalo bicara soal dandanan. Nah, kakak yang paling tua malah paling update soal pashion hahaha... jadi, ceritanya suatu hari kami diundang tante menghadiri pernikahan anaknya di Jakarta. Biar kompak, kakakku ngajak pake kuluk aja. Nah, aku sih pernah dengar ya, apa itu kuluk karena aku emang lahir di Jambi, tapi aku besarnya di Bengkulu. Sejak 1 tahun keluargaku pindah ke Bengkulu. Jadilah aku cuma dengar aja istilah kuluk, enggak pernah nyoba pake.

So, ketika kakak menawarkan memakaikan kuluk. Senang deh. Soalnya ini pertama kali pakai kuluk dan norak-norak bergembira di acara pesta pernikahan.






Nah, jadilah kita berlima ini memakai kuluk. Eiya buat yang belum tahu, kuluk itu tutup kepala khas perempuan Jambi. Namanya kuluk atau tengkuluk. Setiap daerah di Jambi memiliki ragam kuluk yang unik, cantik dan bermakna. Biasanya sih dipakai bersama kain songket atau acara pernikahan. Namun, zaman sekarang, kuluk udah bisa dipakai dengan baju muslim, baju remaja. Pokonya pake kuluk bisa modis juga loh. Bagi yang non muslim juga bisa dicoba kok. Kini, banyak yang pakai kuluk oleh perempuan Jambi. Pakai kuluk khas Jambi bikin senang dan bangga karena ikut melestarikan warisan daerah Jambi. Modelnya juga macem-macem. Ada Kuluk ke Umo Kungkai (Anak Daro), Kuluk Berdzikir, Kuluk Tegedeng, Kuluk Kembang Bungo Tanjung, Kuluk Kipas dan lainnya. Bisa memilih sesuai dengan bentuk muka, acara dan juga jenis kain yang dipakai.

Kebetulan kakak pertamaku ini jago menggunakan kuluk tanpa peniti atau jarum bentul sekali pun. Wow, kain atau selendang bisa diikat-ikat di kepala terus jadi cantik :) Lihat aja gaya kami disulap jadi keren heheh... malah jadi pusat perhatian undangan, ngapain tuh kepalanya? Enggak berat? Hahaha...demi cantik mah dipake aja, lagian seru-seruan di pesta pernikahan keluarga :) Lagian, jarang banget bisa kompakan berlima. Mumpung ngumpul di Jakarta hihihi....

Masih berempat. Kakak kedua belum pakai kuluk dan kakak keempat belum datang


Saat itu kami mengginap di hotel. Ini foto berempat karena kakak keempat masih dalam perjalanan. Kakak keempat emang tinggal di Jakarta. Nah, waktu itu, yang seru-seruan pakai kuluk baru kami bertiga. Kakak kedua malah belum pakai. Masih galau, pakai atau enggak ya? Hihihi...kuatir kepala pusing sih selama acara nanti :p Tapi, pas ngumpul semua, wiiih pada pengen juga pakai kuluk, hihihi...

Pakai kuluk di parkiran mobil hahahha...
Kuluk ini bikin tampil percaya diri. Secara ya, kan jilbab udah panjang menutupi dada, pengen gaya tapi syar'i bingung kalo mau pakai asesories yang banyak. Eeng....pakai kuluk ini bisa jadi alternatif loh. Nah, kalo udah pakai kuluk bisa foto-foto narsis kayak gini hihihi....





Bersma pengantin, minus suamiku yang gantian jaga anak-anak


Nah, cantikkan? Pengen nyoba berdandan pakai kuluk? Alhamdulillah buku tutorialnya udah ada di toko buku. Kakakkku sudah pernah bekerjasama dengan seorang penulis dan modelnya kedua keponakanku :)  Oiya, kalo aku posting tutorial cara memakai kuluk ada yang mau enggak ya? :) kan masih amatiran tapi, alhamdulillah aku pernah sukses makai sendiri. Enggak pakai peniti, walau kalo mau kuat bisa pakai jarum pentul.

Yuk, selamat weekend. Yang mau ke pesta pakai kuluk, selamat coba :)

Cara Mengirimkan Karya Anak Ke Majalah Ummi

$
0
0
Assalamualaikum, apakabar sahabat Smart Mom, semoga sehat ya. Kali ini aku mau cerita mengenai karya Faris, anak pertamaku dimuat di Majalah Ummi Edisi Desember 2015. 

Awalnya karya ini dikirim menjelang ujain kenaikan kelas, dari kelas 3 ke kelas 4, jadi pas biodatanya belum ditulis kelas 4 hihihi...  lalu, lama tidak ada kabar, aku memberanikan diri bertanya kepada redaksinya. Apakah tulisan Faris layak atau tidak. Ternyata, kata tim redaksi, karya Faris belum diterima, sehingga diminta dikirim ulang. Wah, aku langsung kirim email ulang deh :)


Karya Faris di Majalah Ummi Edisi Desember


Ini karya Faris kedua dimuat di media. Sebelumnya, ada puisi Faris yang dimuat di Kompas Juli 2015. Kenapa aku menemani Faris belajar menulis? Ya, kupikir ini kesempatan mengembangkan minat anak. Ada beberapa minat yang disukai Faris. Sejak kecil Faris menyukai menggambar. Tapi, sarana menggambar atau untuk mencari guru les tidak ada yang didekat rumah. Ikut les menggambar di sekolah, tapi Faris tidak menyukai mewarnai. Gambarnya tidak diwarnai. Pernah di dekat rumahku tahun 2014, ada pembunuhan tukang tekwan dibunuh tukang donat. Pulang dari melihat orang keramaian itu, Faris langsung menggambar.

Komik Faris Setelah Melihat Kejadian
Nah, melihat gambar itu, aku merasa, Faris memiliki daya imajinasi yang tinggi. Faris senang menggambar apa yang dia lihat dan dia baca. Ya, serem ajakan kalo Faris ampe berimajinasi kejadian pembunuhan itu? Huaaah...emang sih waktu itu kondisi di sekitar rumahku yang di Lampung mencekam banget. Ada beberapa polisi dan masyarakat ramai melihat lokasi kejadian.

Balik ke kreativitas Faris menggambar, Faris memang suka menggambar komik dan apa yang dilihatnya. Nah, kukira karya perdana Faris yang akan dimuat adalah menggambar, ternyata Faris selalu enggak mau diajak mewarnai, selalu gagal total, padahal lumayan loh hasil gambarnya :)

Komik Faris Tanpa Warna

Gambar Faris Setelah Tokoh Yang Dibacanya
Nah, setelah Faris gigih enggak mau mewarnai gambarnya, aku lalu mencoba mengajak Faris menulis. Ini bukan tiba-tiba Faris menyukai menulis loh. Saat kelas 1 dan kelas 2, Faris tidak menyukai buku yang tebal. Faris lebih memilih pict book. Lalu lihat majalah juga yang dibaca gambar aja. Membaca tulisan panjang tidak mau. Ada PR mengarang, Faris marah. Faris ngambek enggak mau mengerjakan, paling pol cuma 2 paragraf. Huaah, emaknya tarik napas panjaaaaang...

Namun, aku tetap semangat menemukan minat Faris. Ya enggak apalah kalo Faris belum menyukai menulis. Aku dan suami memang tidak memaksakan anak mau jadi apa. Hanya saja, kami ingin anak kami segera bebas finasial, biar bisa nikah muda hahaha....

Lalu, ketika pindah ke Padang, sekolah Faris mewajibkan anaknya menulis tangan, mencatat dan PR dengan banyaaaak banget. Termasuk tugas mengarang. Sepertinya inilah bermula Faris terangsang untuk menulis. Ya, bagai keluar semua apa yang selama ini dapatkan dari kebiasaan keluarga kami. Sejak dini kami mengajak Faris menyukai buku. Faris kami ajak ke toko buku dan bebas memilihbukuyang disukainya asal sesuai usianya. Bahkan Faris pernah menabung untuk membeli buku yang diinginkannya.

Aku juga membelikan buku yang asyik buat anak-anakku, seperti buku ini, bukunya seperti kolam renang, anak-anak jadi suka deh melihat gambarnya dan akhirnya tertarik membacanya  deh :)


Beli Buku Seperti Kolam Renang
Oiya, sebelum Faris mengirimkan tulisannya ke Majalah Ummi, Faris membaca dulu karya yang dimuat sebelumnya. Faris aku kenalkan rubrik Permata sejak Faris bisa membaca. Jadi, Faris sudah mengetahui rubrik yang akan tujunya. Seperti juga kita orang dewasakan? Kalo mau menulis resensi, pasti baca dulu contoh resensi. Kalo mau mengirimkan karya cerita anak, baca dulu  cernak yang dimuat di media tersebut. Jadi, kita enggak asal tembak hihihi....mengenal medan dulu lah ya :) Gitu juga yang aku kenalkan ke Faris. 

Mengenalkan Rubrik Permata Sebelum Kirim Naskah ke Majalah Ummi
Begitulah proses yang kuajarjan Faris dan akhirnya karyanya dimuat di Majalah Ummi Edisi Desember 2015 ini. Buat sahabat Smart Mom yang akan menemani anaknya mengirimkan karya ke Majalah Ummi, caranya :

1. Anak menulis atau mengetik karya asli buatan anak sendiri
2. Orang tua boleh membantu hanya mengetik bukan mendikte apa yang akan ditulis anak
3. Kirim ke email ke kru_ummi@yahoo.com
4. Tulis di badan email kata pengantar
5. Di lampirkan karya anak dan alamat sekolah juga alamat rumah

Contoh emailnya seperti ini :

Contoh Email Mengirim Karya Anak Ke Majalah Ummi

Demikian kisahku menemani Faris mengirimkan karyanya ke Majalah Ummi, semoga bermanfaat. Selamat mencoba :)

Belajar Menjadi Ibu Hebat : Mother, You Are So Wonderful

$
0
0
Assalamualaikum sahabat Smart Mom, hari ini 22 Desember dikenal sebagai Hari Ibu. Nah, sebagai memperingati Hari Ibu, aku mau sharing saat aku mengikuti acara kelas parenting bersama Dr. Yesi Elsandra, SE, M.Si, seorang ibu 4 anak, dosen, founder Komunitas Parenting Sumbar, konselor laktasi, dll pada tanggal 20 Desember yang lalu. Semoga bermanfaat ya :)

Bersama pemateri dan peserta

Pagi yang cerah ketika aku dan keluarga kecilku menuju My Lovely Child, Klinik Tumbuh Kembang Anak yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan No 19, Padang. Sebenarnya telat dari acara yang ditentukan panitia. Di undangan tertera pukul 08.30 WIB, sedangkan kami tiba sudah menjelang pukul 10.00 WIB. Aiih, lumayan rempong bawa 3 anak. Apalagi Hari Ahad itu, Abinya juga ada acara di tempat yang berbeda. Jadi, saat ditanya dengan anak-anak mau ikut siapa? Anak-anak menjawab ikut Ummi. Enggak mau ikut Abinya. Setelah membuat kesepakatan bersama, anak-anak ikut aku deh di acara parenting skill.


Tiba di lokasi, acara sudah dimulai. Uni Yesi (begitu aku memanggilnya) sudah mengenalkan materi Menjadi Wonderful dan Beautiful Mom. Wow, materi yang menarik bukan? Aku sudah kenal kiprah Ibu 4 anak ini sejak mencari info komunitas ASI di Padang terus googling deh, alhamdulillah ketemu. Sayangnya, udah 1 tahun di Padang baru hari itu ketemuan hihihihi...

Dr. Yesi Elsandra
Menikah 

Menikah adalah impian setiap perempuan. Dengan menikah akan membuka pintu-pintu rezeki. Perlu dijaga dan diingat, proses menikah kan menentukan masa depan keluarga. Jangan mencemari proses pernikahan dengan acara yang mubazir, semampunya saja. Kelak, kita akan menuai karena anak kita adalah hasil kita di masa lalu. Lalu, apa tujuan kita menikah? Jadikan menuju ridho Allah dan surga sebagai tujuan. Jika sudah terlanjur, banyaklah mohon ampun kepada Allah. Ke depannya memulai memperbaiki visi dan misi keluarga.

Visi dan Misi Keluarga

Wonderful Mom diawali dengan visi dan misi keluarga. Apa tujuan keluarga kita? Keluarga kita tidak perlu sama dengan orang lain. Walau jalannya berliku. Tapi fokus tujuannya kepada Allah. Jika ada hambatan, kita selalu ingat tujuan kita. Ya, untuk mendapat ridho Allah. 

Suatu ketika, ada kejadian, seorang guru memergoki muridnya yang sedang tertawa-tawa bersama temannya. Ketika dihampiri, si anak ditanya mengapa mereka tertawa begitu. Ternyata anak-anak itu sedang berdiskusi hasil anak nonton pornografi dari hp Mamanya. Ingat loh, siapa yang menghancurkan anak itu? Mamanya.... dari hp Mamanya si anak melihat pornografi. Astaghfirllah....Innalillahi... karena ortunya menyimpan tontonan itu. Karena Papa-Mamanya menyimpan banyak CD porno, bahkan di hp Mamanya.

Belajar Menjadi Ibu Hebat sambil momong anak :)
Tugas seorang ibu itu memang berat. Hanya saja banyak ibu yang sedikit bekalnya menjadi orang tua. Bahkan sedihnya, hanya menjadi orang tua kebetulan. Tidak ada visi dan misi. Cobalah sesekali ibu mengajak suami untuk membuat visi dan misi keluarga ibu. Jika suami belum paham, pelan-pelan diajak terus. Jika tidak mempan juga, bawa dalam doa-doa. Dirikan sholat malam, doakan suami terbuka pintu hatinya agar bersama-sama menjadi orang tua yang hebat untuk anak-anak. Namun, yang utama, cobalah ibu duluan membangun suasana ibadah di rumah. Anak-anak diajak sholat berjama'ah sejak dini. Jika anak laki-laki diikut ayahnya sholat berjama'ah di Masjid. Sedangkan anak perempuan ajak sholat berjama'ah di rumah bersama ibu. Ajak juga meluruskan aqidah anak-anak. Memang, sembahan sekarang tidak hanya orang salah sembah seperti menyembah berhala, kuburan dan lainnya. Tapi, di zaman canggih sekarang, banyak sembahan yang lebih ngeri, seperti menyembah TV, gadget, dll. Duh, serem ya Mom?

Masih ingat kisah yang heboh si Emon perdator anak dari Sukabumi? Tercatat ada 120 anak menjadi korban kejahatan seksualnya. Astagfirllah, banyak banget? Tapi, saat si Emon ditangkap, mirisnya anak-anak yang menjadi korban itu menangis merasa kehilangan. Karena apa? Selama ini Emon yang membantu membuat PR, Emon yang mengajak mereka berenang atau jalan-jalan. Emon yang mengelus dan memeluk mereka. 

Lalu, di mana ibu mereka? Anak-anak itu butuh kasih sayang seorang ibu dan mereka dapat dari si Emon. Anak-anak tidak menyadari, si Emon telah merusak masa depan mereka. Aduuh si Emon :(

Aku Belajar Menjadi Ibu Hebat
Realita Ibu

Masalahnya, ibu menghadapi banyak tugas rumah tangga. Masak, menyuci, menyusui anak dan lainnya. Tangan ibu bagai tangan gurita. Coba ibu berdamai dengan keadaan. Rumah sesakali berantakan tak apa, masak sesakali beli tak apa, tapi fokus melihat tumbuh kembang anak. Tugas istri sebenarnya adalah melayani suami. Tahukan "melayani" yang dimaksud? Aduuh, kenapa dengan tanda kutip ya? Hehehe...

Dalam suatu hadits, diriwayatkan Abdurrahman bin Auf menjelaskan bahwa Rasulullah Saw. bersabda Artinya : “Apabila seorang laki-laki mengajak istrinya ke ranjangnya, lalu sang istri tidak mendatanginya, hingga dia (suaminya –ed) bermalam dalam keadaan marah kepadanya, maka malaikat melaknatnya hingga pagi tiba.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Itu menunjukkan, tugas istri yang tidak bisa ditunda, tapi tugas lain masih bisa didelegasikan :)

Lalu, jika ada yang bilang, "Capek ah menjadi mengurus anak-anak ..." Siapa bilang enggak capek? Mengurus 3 anak tanpa ART aja aku ngos-ngosan hahaha....tapi, ibu harus bisa mengimprovisasi dalam mendidik anak. Misalnya ibu mendongeng dan mengubah lagu-lagu. Jika ibu bekerja, ya kerja seadanya aja. Mengurus negara itu sudah banyak, tapi mengurus anak kita? Siapa lagi? (Eh, yang ini boleh setuju atau tidak ya hehehe...).

Aku jadi teringat Aisyah dan Fatih. Saat ini aku sudah resign, aku mengetahui tahap demi tahap perkembangan Aisyah. Saat Aisyah bisa bertepuktangan, tertawa dan bernyanyi. Aku akan memeluk dan merespon keinginannya. Lalu, Fatih kecil aku bekerja, entah berapa kali ganti pengasuh dan dititipkan di daycare.Ffatih lebih mudah tantrum. Masa 2 tahunnya hilang... aku kehilangan memori masa kecilnya. Ya, ada sih tapi enggak 24 jam. Ada rasa nyeri di dada jika ingat, saat itu aku belum konsen mencari ilmu parenting.

Balik ke realita ibu ya. Jika ibu tidak merespon rasa ingin tahu anak apa yang terjadi? Misal si anak saat ibunya lagi masak, anak bertanya, "Ibu lagi masak apa? Ibu, itu sayur apa? Ibu, ini apa?" lalu karena ibu tak mau diganggu, si ibu membentak, "Cerewet banget sih!" 

Nah, siapa yang mematikan rasa ingin tahu anak? Ibu!

Jadi, jangan salahkan jika anak tumbuh menjadi anak yang tak mau tahu ini itu. Dia hanya menerima saja tanpa ada inovasi. Penyebabnya, si ibu tidak memberikan simulasi agar potensi anak terus berkembang. Tuuiing aku tersentil banget :)

Mencatat Materi Parenting sembari menyuapi Aisyah

Ummi belajar, Aisyah makan :)

Anak-anak maen games deh

Karunia Konsistensi

Anak-anak dikarunia memori yang tinggi. Contoh, ibu menenangkan anak dengan janji. "Cup, jangan nangis, nanti ibu belikan ice cream." Besoknya, si anak nagih lagi, jika nangis dia akan dibelikan ice cream. Untuk itu buatlah aturan dan konsistenlah. Misalnya, anak boleh menonton TV setelah mengerjakan PR. Konsisten dengan aturan. Tapi, jika ibu sedikit  saja memberikan celah, maka anak akan mengulang lagi. 

Hiks...aku belum konsisten menerapkan aturan bermain hp pada anak :( jadilah Fatih suka tantrum huhuhu...PR ibu nih :)

Menurut Dr Yesi, jika anak menangis minta hp tidak sesuai aturan, abaikan saja. Paling nangis 15 menit. Jika lewat dari itu hanya bawaan psikologi saja. Anak minta ditemani ibunya. Jadi, hentikan sejenak tugas domestik, lalu ibu fokus menemani anak. Tuh kan PR lagi? *catat*


Sambil Momong, Sambil Belajar Menjadi Ibu Hebat

Bagus ya temboknya? :)

Fokus Pada Kelebihan Anak, Perbaiki Secara Bertahap Kekurangannya

Siapa yang anaknya kemarin baru terima rapor? Gimana hasilnya Mom? Bijaklah menyikapi hasil rapor. Jika nilainya belum seperti yang diharapkan, terus bertahap memperbaiki kekurangannya. Lalu, fokus dengan kelebihan anak. Jika anak tidak menyukai Matematika, mungkin menyukai bidang seni. Jika anak tidak jago menggambar, mungkin jago menulis atau mendongeng. Nah, ibu harus terus menggali apa kelebihan anak. Pernah suatu kisah, ada anak yang bercita-cita ingin menjadi tukang sampah. Sekilas pasti berpikir, "Ih cita-citanya enggak keren amat sih?" tapi..bertahun-tahun kemudian, si anak mewujudkan impiannya. Tak cuma sampah yang diambilnya. Tapi juga mengelola sampah. Membuat pabrik olahan sampah. Masya Allah, jangan sekali-kali meremehkan cita-cita anak ya, Mom :)

Hari menjelang siang.Sesi Dr Yesi selesai. Dilanjutkan sesi sosialisai vaksinasi. Aku masih sibuk menemani Aisyah yang mulai bosan di dalam ruangan. Maunya berjalan atau digendong keluar. Padahal ruangannya ber-AC enggak panas, tapi Aisyah bosan. Diajak ke ruangan lain untuk menyusui, eh malah main kran air, hadeeh... rempongnya hahaha... tapi senang banget bisa kumpul dengan ibu hebat di sini. Jadi ketagihan pengen belajar terus biar tidak merasa sendirian. Oiya belum dibahas ya menjadi Beautiful Mom? Kisah selanjutnya aja ya aku bahas :) Tapi, intinya sih ya ibu yang cantik itu tidak harus cantik fisiknya saja. Pakai bedak tebal, lipstik menyala, pakai maskara, body lation, dan kosmetik lainnya. Tapi, lebih ke cantik hatinya, akhlaknya, juga kepribadiannya. Cantik lahir batin deh :) kan enggak mau jadi ibu yang dandannya aduhai tapi pas ngomong menyakitkan hati (suka nyelekit) hihihi... kalo aku sih ya pengennya Menjadi Beautiful Mom benaran :) makanya terus mencari ilmu hihihi...

Aku dan Bu Yesi, si Ummahat yang Hebat

Bersama peserta dan anak-anak yang heboh,  Mother, You Are So Wonderful

Demikian sharingku di kelas parenting ya, semoga sahabat Smart Mom dapat mengambil ibrohnya. Selanjutnya tinggal praktik nih. Oiya di acara kemarin, aku bertanya dan dapat door prize aiih asyik banget deh :) Ada 2 kotak yogurt, nutrisari, dan mug. Pas banget deh buat aku. Hari itu memang luar biasa. Aku jadi makin semangat menyambut dan mengemban amanah menjadi ibu hebat bagi ketiga anak-anakku. Yuk, sahabat Smart Mom terus belajar menjadi ibu yang baik untuk anak-anak kita. Selamat Hari Ibu!

Hasil bertanya dapat door prize


Linda Satibi : Ibu Bekerja yang "Melahirkan" Si Cantik Hasna

$
0
0


Assalamualaikum, Sahabat Smart Mom, semoga hari ini menyenangkan. Masih dalam rangka Hari Ibu, aku mengajak berkenalan dengan penulis buku Komik Hasna. Buku ini ditulis oleh sahabat mayaku, Linda Satibi. Loh, kok dibilang sahabat maya? Iya, kami sudah berteman cukup lama di dunia maya. Pernah saling menyemangati sebagai ibu bekerja yang ingin tetap menulis. Saat itu aku masih sebagai guru di SDIT Lampung Timur. Aku ingat banget Mbk Linda pernah bertanya, "Kok masih bisa nulis sih, sibuk mengajar begitu?" Lalu.... bertahun kemudian, Mbk Linda bak menjelma sebagai ibu bekerja yang keren. Bukunya solonya, satu  persatu terbit.

Daripada penasaran lebih lama, yuk kita tanya jawab dengan Mbk Linda Satibi :) Ini hasil wawancaraku via WA kepada Mbk Linda, yuk dibaca :)



Seri Komik Hasna Karya Linda Satibi

Mbk Linda, sejak kapan suka menulis?

Awal ketertarikan pada menulis sejak pertama punya akun fb, sekitar penghujung 2010. Waktu itu kepingin rasanya bisa nulis panjang-panjang dan menarik seperti note-note yang ada di fb. Lalu saya coba, dan... susah banget rasanya. Maklum.. mungkin belum terbiasa.. hehe.

Lalu saya memberanikan diri ikut audisi-audisi menulis yang saat itu marak. Pertama lolos di audisi yg PJ-nya Mbak Tias Tatanka. Itu benar-benar membuat semangat menyala-nyala. Tias Tatanka-Gola Gong kan nama yang prestise di kalangan penulis. Wah, saya bangga banget waktu itu, secara siapalah saya yg nulis juga
baru mulai.

Apa motivasi Mbk Linda menulis?
Oh ya, motivasi awalnya sih karena ingin 'berbicara' lewat tulisan. Berbagi cerita, hikmah, suka duka, apapun lah, pokoknya berbagi kebaikan.dan tentu ada kepuasan pribadi ya, ketika tulisan saya dibaca orang dan orang itu merasa senang.

Mbk Linda, kok suka menulis cerita anak? Apa memang menetapkan genre anak?
Ketika awal menulis, nggak menetapkan diri di satu genre khusus. Apa aja lah ditulis.. hehe.. nonfiksi dan fiksi. Setelah asik nulis-nulis di rupa-rupa antologi, saya jadi kenal dengan banyak penulis. Saya juga jadi tahu kalau ada Kelas Menulis online. Akhirnya saya coba ikutan, apalagi saya sempat nyaris setahun vakum nulis, karena ada masalah pribadi.

Saya pikir saya harus belajar menulis langsung dengan ahlinya, karena selama ini otodidak aja lewat membaca. Lalu saya pun ikut Kelas Menulis Cerita Anak, dengan mentor yang andal: Ary Nilandari.
Oh ya, sebelumnya pernah juga ding, ikut Coaching cernak yg diselenggarakan grup PBA (Penulis Bacaan Anak), tapi sayanya yang nggak mudheng, jadi cernak hasil bimbingan sang coach itu cuma jadi penghuni laptop aja. Alhamdulillah di Kelas Ary Nilandari, saya dapat banyak ilmu. Dan di bawah bimbingan yang sabar plus telaten dari Teh Ary, saya berhasil menyelesaikan satu kumpulan cerita dengan satu tema. Ada 20 cerita, kalau nggak salah.

Cerita dong Mbk, gimana awalnya meneribitkan buku solo anak pertama?
Kumcer tersebut lalu saya kirim ke penerbit. Sempat mendarat di beberapa tempat, hingga akhirnya berlabuh di Penerbit Indiva. Dan setelah menjalani proses panjang, pada Agustus 2014 terbitlah buku solo perdana saya, judulnya "Aku Sayang Nabi Muhammad". Alhamdulillah buku debut saya ini berhasil menjadi Finalis Fiksi Anak Terbaik pada Islamic Book Fair 2015 (Masya Allah, keren ya?)


Wah, Mbk Linda keren. Bagaimana ceritanya Mbk Linda sekarang menulis komik?
Setelah sekian waktu menulis, saya belum terpikir untuk menulis komik. Hingga suatu hari, Mbak Eni Martini (novelis multitalent), mengabarkan di grup penulis tertutup kami bahwa penerbit Elex membutuhkan naskah untuk komik anak. Saya segera menyambar peluang itu. Walaupun waktu itu pengetahuan saya tentang komik masih nol.

Saya membuat proposal dulu disertai satu contoh cerita. Saya pilih komik hadits, karena saya berharap anak-anak akan banyak tahu tentang hadits serta penerapannya dalam akhlak sehari-hari. Alhamdulillah, gayung bersambut. Proposal saya di-acc. Seneeeng banget, bingung kemudian.. hehe.. soalnya saya ngga tau gimana seharusnya membuat naskah komik. Akhirnya saya mengontak para penulis komik yg sudah mumpuni. Saya belajar kilat lalu langsung praktek. Alhamdulillah, editor nggak complain, berarti naskah saya dah betul.

(Tuh, asyikkan, ada info penting : penerbit ada yang menerima outline dulu loh!)

Aku dan Komik Hasna di Gramedia Padang

Bagaimana Mbk mencari refrensi menulis komik Hasna?
Dalam menulis Komik Hasna, saya mencari referensi dari hadits-hadits shahih Bukhari Muslim. Ada juga hadits-hadits lain yang sudah dikenal para perawinya, seperti Abu Dawud, Tirmidzi, Thabrani. Saya ambil hadits-hadits sederhana yang aplikasinya bisa ditemui dalam keseharian anak. Mungkin karena saya pernah menjadi guru TK, jadi saya selalu punya kegundahan bahwa anak-anak yang dulu di TK sudah hafal dan mendawamkan hadits-hadits, saat di SD melupakan hadits-hadits. Bukan salah anak-anak itu, tapi karena memang kurang terkondisikan. Karena itulah, saya pikir lewat komik, bisa mendekatkan anak-anak pada hadits-hadits yang di dalamnya mencerminkan keluhuran akhlak Rasulullah.


Lalu, gimana nih resep Mbk Linda membagi waktu. Kan Mbk Linda ibu bekerja juga :)

Menjaga stamina sangat penting mengingat saya bekerja di luar rumah, full dari pagi sampai sore. Saya hanya punya waktu saat dinihari untuk menulis. Untuk ketahanan fisik, saya minum air putih minimal 8 gelas sehari, istirahat yang cukup, makan tepat waktu, dan rutin mengonsumsi habbatussauda setiap hari.


Pengen tahu nih, motivasi mbk menghasilkan banyak karya? Bagiamana dukungan keluarga?
Keluarga adalah penyemangat buat saya. Mereka juga pengendali. Karena ada kalanya keasikan menulis bisa membuat lupa waktu. Keluarga-lah yang bisa mengembalikan pada koridor saya yang utama sebagai seorang ibu. Saya tidak bisa mewariskan materi berupa harta dan rupiah, tapi semoga karya-karya saya bisa menjadi warisan sebagai kenangan atas apa yang telah saya lakukan demi mereka, dan semoga bisa menjadi motivasi agar anak-anak saya bisa berkarya jaauuh lebih baik dari saya dalam bidang apa pun.


Menurut Mbk Linda, ibu bekerja bisa enggak sih jadi penulis?
Para ibu yang sibuk dengan segala tugas dan tanggung jawabnya, baik sebagai ibu rumah tangga penuh, maupun ibu rumah tangga yang juga bekerja di luar rumah, tetap bisa menulis kok. Intinya sih niat. Harus ada niat yang kuat. Karena kalau nggak, pasti ter-excuse oleh capek, ngantuk, sibuk, dan sebagainya.

Maka menulislah, setidaknya untuk mengungkapkan perasaan yang mungkin bisa bermanfaat untuk orang lain. Dan yang lebih luas lagi, untuk berbagi ilmu, demi menebar kebaikan. Jangan lupa, jaga stamina agar kesehatan tetap terjaga.

Faris bersama Komik Hasna

Komik Hasna ini sasarannya anak usia berapa, Mbk?
Jadi Komik Hasna ditujukan untuk anak-anak usia SD sejak kelas awal hingga akhir. Bahkan usia SMP pun masih bisa, untuk kelas awal.


Nanya lagi nih. Apa harapan Mbk Linda kepada pembaca Komik Hasna?

Harapan saya kepada pembaca Komik Hasna, semoga mereka bisa memahami contoh-contoh penerapan hadits yang ditampilkan dalam setiap cerita. Dan bukan cuma cerita komiknya aja yang dibaca, tapi kotak hadist dan penjelasannya pun dibaca. Saya juga berharap agar para orangtua mendampingi putra-putrinya sehingga ada dialog antara anak-orangtua mengenai hadits-hadits tersebut. Dengan demikian, komunikasi antar orangtua dan anak, akan tercipta dalam perbincangan yang berkualitas.

Sahabat Smart Mom, senang ya dapat ilmu yang banyak dari Mbk Linda Satibi. Buat teman-teman ibu bekerja yang ingin menjadi penulis, semangat ya! Terima kasih diskusinya Mbk Linda Satibi. Buat yang mau kontak lebih lanjut, silakan add fb Mbk Linda Satibi :)


Pompa ASI Manual VS Pompa ASI Electrik, Pilih yang Mana?

$
0
0
Assalamualaikum Sahabat Smart Mom, 

Mom, ingin memberikan  ASIX  sedangkan tetap bekerja? Itu dapat dilakukan dengan ASI Perah (ASIP). Caranya, ASI diperah dengan pompa atau dengan tangan. Jika sebelumnya, aku sudah menuliskan pengalamanku tentang manajemen ASIP, maka untuk kali ini, aku mau cerita pengalamanku menggunakan pompa ASI baik yang manual atau electrik. 


Dulu, saat anak keduaku lahir, aku masih menjadi ibu bekerja. Namun, keinginanku sangat mengebu-ngebu agar anakku tetap ASI. Ya, kegagalan memberikan ASIX pada anak pertama menjadi penyemangatku. Jika dulu saat lahir anak pertama, aku masih sedikit ilmunya, maka sejak mengandung anak kedua, aku mencari banyak informasi mengenai cara memberi ASI untuk ibu bekerja.

Untuk itu, aku menyiapkan beberapa perangkat. Setiap hari aku mempersiapkan perangkat "perangku". Malam hari, aku memasukkan ice gel sekitar 4 buah ke dalam freezer. Lalu, cooler bag,botol susu atau plastik dan handuk kecil. Semua kutaruh di atas meja atau tempat yang mudah terlihat.

Ketika pagi hari menjelang berangkat kerja. Ice gel sudah siap di dalam cooler bag. Botol kusimpan di dalam tas. Maka, aku siap melaju membelah kota Bandar Lampung. 

Aku mengajar di kelas 2. Aku memiliki patner mengajar seorang laki-laki. Nah, agak sulitnya di sini. Karena patnerku laki-laki, mau curhat soal pompa ASI kok ya segan. Belum kalo payudara sudah terasa penuh, mau izin pompa dulu kok ya enggak enakan. Jadilah nahan dulu bo atau curi-curi waktu. Misal, saat anak-anak sholat dhuha (pukul 09.30 WIB), aku izin duluan ke kamar mandi. Di Kamar Mandi merah dulu hihihi...atau di kantor. Tapiii jarang banget aku merah di kantor karena ruangan istirahat guru itu keciil banget. Kalo pun bisa ngumpet-ngumpet, banyak wali murid mau bayar SPP. Aduuh jadi neggak tenang. Padahal kan ya, kalo mau merah ASI itu harus rileks, biar ASInya banyak :)

Jadilah aku seringnya merah ASI waktu makan siang. Lebih sering saat anak-anak sudha pulang sekolah sekitar pukul 13.00 WIB. Itu payudara udah keras bangeeet. Usai sholat dzuhur biasanya aku merah di masjid, lengkap masih pakai mukena. Kubunyikan pompa ASI Electrik. Jreeet...jreeet..... huaaah walau suara agak terdengar, tapi aku ngumpet di pojokan hihihi... gpplah perjuangan euy!

Teman-teman ngajar sih udah paham, jika aku tiba-tiba "menghilang" itu artinya lagi merah ASI :)

Nah, kalo payudara udah bengkak banget gitu, emang enak merah ASI pake Pompa ASI Electrik. Soalnya langsung cepaaat kempesnya. Bisa sekali pompa 120 ml :) Tapi kalo Pompa ASI Manual? Lamaaa... dan itu bikin stres karena kejar-kejaran dengan waktu. Soalnya, sekolahku itu murid pulang sekolah, gurunya belum pulang, masih mempersiapkan RPP pelajaran besoknya. 

So, kalo sahabat Smart Mom, merasa banyak waktu dan nyaman pakai Pompa ASI Manual gpp. Kalo harga sih ya tergantung merk. Kalo aku beli yang manual pernah patah tangkainya. Jadi pernah 2 kali beli. Untuk Pompa ASI Electrik juga pernah beli 2x karena adaptornya rusak. Kalo dibilang biayanya mahal, he eh emaang. Tapi, Mom, tidak sebanding dengan kesehatan anak! Anak pertamaku tidak ASIX, terasa beda banget. Faris rentan sakit, walau alhamdulillah kecerdasannya bagus. Hasil tes IQ juga oke. Tapi, rentan sakit :( Faris kecil bahkan kalo keluar sedikit dari pasar atau 30 menit dari rumah, besoknya bakal demam. Huhuhu...enggak mau lagi deh tanpa ASIX atau ASIP. Alhamdulillah adiknya Fatih tumbuh dengan sehat berkat ASIP.
ASIP sekali pompa

Fatih saat bayi, sehat dengan ASIP
Itulah pengalamanku saat menggunakan Pompa ASI Manual dan Pompa ASI Electrik, semoga Sahabat Smart Mom dapat memilih dengan bijak. Sesuai keperluan dan dana yang ada. Semoga bermanfaat. Semangat Mom!

#PejuangASI

Pengalaman Siaran di Radio Swara Unib

$
0
0


Assalamualaikum Sahabat Smart Mom,

Pengalaman siaran di Radio Swara Unib begitu berkesan. Ketika pulang kampung ke Bengkulu lebaran lalu, aku menyempatkan diri mampir ke kampus tercintaku, yakni Universitas Bengkulu (Unib). Saat itu, suamiku lagi perlu ngeprit. Karena di rumah kakak tempat kami nginap printernya rusak, aku mengajak suami ke Unib aja. Biasanya tiap lebaran kami jarang banget ke arah Unib. Lokasinya memang cukup jauh dari rumahku di Jalan Danau (Dekat Danau Dendam). Lagi pula, punya anak kecil, mau diajak jalan jauh rempong. Eh, sebenarnya sih karena waktunya mepet. Tiap ke Bengkulu, kami paling 3-4 hari. Baru lebaran lalu saja yang cukup lama, 22 hari! Hihihi...


Saat berkunjung ke Perpustakaan Unib, ternyata tutup. Ya, kami ke sana sudah menjelang sholat Jumat. Jadilah mulai sepi. Kami ke Perpus bawah dan berjalan hingga ke belakang. Aku sambil mengenang tempat aku biasa belajar kalo menjelang kuis, hihihi.... soalnya, aku kebiasaan belajar dengan suara yang keras. Jadi, kalo menghapal materi kuliah bisa teriak-teriak di bawah pohon :)

Perpustakaan UNIB

Faris dan Fatih ikut ke Perpus UNIB

Nostalgia ke Taman Belakang Perpus UNIB tempat belajar :)
Saat ke belakang Perpus Unib, aku melihat kantor Radio Swara Unib, mampirlah kami ke sana. Kukira, radio ini dulunya ex radio yang sering di Jurusan Fisika, ternyata bukan. Radio ini baru dan bukan termasuk rintisan saat zaman aku kuliah. Ngobrol-ngobrol, akhirnya ditawari buat siaran di Radio Swara Unib, alhamdulillah berkah pulang kampung bawa buku, sekalian promo euy :)

Lalu, sesuai kesepakatan, Tanggal 25 Juli Pukul 15.30 WIB aku meluncur dengan motor. Anak-anak dengan Abinya di rumah. Sampai di Radio Swara Unib 99,2 Fm  masih ada waktu 15 menit. Aku sholat Asar dulu. Tak lama kami ke ruang siaran. Aku ditemani oleh penyiar nan cantik, bernama Rizki mahasiswa Fak Hukum.


Fotonya gelap tapi hatinya putih loh hahhaha...

Menjelang on air aku mengisi biodata yang diberikan Rizki. Melihat ruangan siaran aku jadi teringat Maya Safera. Temanku di FLP Bengkulu. Saat itu, aku diajak siaran di Radio Manna untuk promo buku Kumcer Ketika Nyamuk Bicara. Entah kenapa, kalo lihat penyiar itu aku ngefans banget, secara suara mereka itu kok ya jernih banget ya? Ngomong juga tegas, gurih dan lezaaat, halah kok kayak ngomongin makanan? :)

Foto dulu sebelum on air
Saat on air tiba, Rizki memperkenalkanku sebagai alumnus Unib. Lalu, aku ditanya mengenai proses kepenulisanku. Lalu, aku ceritakan kalau aku dulunya telat membaca. Baru kelas 3 SD pandai membaca dengan lancar. Melihat aku kesulitan membaca, Ayahku membelikan majalah anak-anak, seperti Majalah Bobo, Majalah Ananda dan Donal Bebek. Lama-lama aku suka membaca :)

Kemudian, saat kuliah aku mendapat amanah menjadi pj mading di Hima-Hutan (Himpunan Mahasiswa Kehutanan) saat semester 3 kalo enggak salah :) Nah, dari sanalah aku belajar "eksis" menulis. Di Mading aku menampilkan cerita bersambung dengan nama-nama teman sebagai tokoh, alhamdulillah dapat sambutan yang bagus. Teman-teman malah pengen namanya juga ditulis hihihi... dari sanalah akhirnya pe-de ngirim ke majalah dan ikut lomba. Terus, aku juga aktif di wartawan Media Unib. Dulu saat jadi wartawan kampus lumayan banget dapat honornya :) terus kenal banyak dosen-dosen hehehe...


Kami juga diskusi mengenai mengapa aku memilih menulis buku non fiksi dibanding menulis fiksi. Aku mencatat diskusi ini. Yup, selalu bawa buku tulis dan pena dong :) Kemudian, aku jelaskan mengapa aku senang menulis buku non fiksi karena aku ingin lebih banyak belajar. Walau, aku juga nulis cerita anak dan menjadi blogger loh *laaah jadi sebenarnya penulis apa aja?*

Selanjutnya, aku juga menceritakan mengenai proses menulis buku La Taias For Ummhat, Kekuatan Itu Bernama Ibu yang terbit tahun 2014. Buku ini 60% kisah nyata dan 40% materi. Buku ini aku tulis menjelang resign setelah 6 tahun menjadi guru. Alhamdulillah buku ini terbit di Penerbit Khalil, Imprint GPU. 

Menjelang Maghrib, diskusi on air ditutup. Aku juga sudah kehauasan hahahah...untungnya disiapkan minuman dingin. Jadi, seger lagi deh. Pas keluar ruangan aku disambut dengan tamu. Ternyata ada teman-teman Rizki yang pengen ketemu langsung ama aku saat mendengar siaran tadi. Huaah, senangnya :)
Foto dulu sebelum keluar ruangan 

Bersama pendengar

salam kenal ya :)

Abis siaran mejeng dulu hahahha

Usai diskusi singat dengan Ara dan kawan-kawannya, aku bergerak pulang. Saat di belokan pom bensin Azan Maghrib berkumandang. Aku berhenti dan sholat dulu. Segera aku SMS ke suami kalo aku belum bisa segera pulang. Malam itu aku bawa motor sendirian dari Unib ke rumah. Sebuah suasana yang kurindukan selama ini. Oh, senangnya bisa bernostalgia :)




Tips Menjadi Ibu Pintar

$
0
0


Pernah enggak sih mendengar seorang ibu bilang begini,  
"Ah, aku mah apa atuh, hanya ibu rumah tangga saja!"


Iya, status sebagai ibu rumah tangga menjadikan ia beranggapan "hanya biasa-biasa saja." Tak perlu ilmu atau kiat khusus karena predikat itu hanya sebuah kebetulan. Ya, kebetulan udah nikah, kebetulan sudah punya anak, kebetulan deh enggak ngantor, enggak kerja, kebetulan deh jadi ibu rumah tangga saja :)

Sedangkan status ibu rumah tangga itu mestinya kudu bekal yang "cukup". Beberapa temanku sebelum nikah  ikut sekolah pra nikah. Sejak sebelum nikah sudah mengenal tugas, hak dan kewajiban kelak menjadi suami atau istri.


Namun, kenyataannya enggak semua udah nikah itu langsung jadi istri atau ibu yang pintar memanajemen rumah tangga. Adaaa aja masalahnya. Kalo pengalamanku aku baru nikah dulu, aku "buta" manajemen waktu sebagai ibu rumah tangga. Kapan harus masak, beberes rumah, ngurus bayi, aiih boro-boro mau berkarya. Pusing dengan masalah urusan dapur, kasur dan sumur doang :)

Kalo sekarang sih, alhamdulillah pelan-pelan merapikan manajemen waktu. Contohnya, aku bisa melahirkan satu buku solo. Buku ini bertema ibu-ibu yang tegar dalam menghadapi ujian hidupnya. Terdiri dari 6 bab. Salah satu isi babnya mengenai ibu yang. jago bisnis.


Ketika buku ini terbit, pengennya bikin acara launching dan mengundang salah satu tokoh yang aku tulis. Apalagi kala itu aku juga aktif di komunitas yang didirikannya. Sayangnya, aku baru melahirkan dan baru pindah di Padang. So, gagal deh pengen bikin acara gede :)

Buku Soloku


Profil Indari Mastuti di Buku Kekuatan Itu Bernama Ibu
By the way, aku pengen mengulas sedikit siapa sih tokoh yang aku tulis di buku soloku itu? Penasarankan?

Dia adalah  Mbk Indari Mastuti seorang Writer Business Specialist. Beliau sudah lama menulis. Mendirikan Ibu-ibu Doyan Nulis (IIDN) dan agensi naskah Indiscript.  Beberapa waktu lalu, Mbk Indari melaunching website dengan alamat emakpintar.com. Aku langsung buka-buka itu webiste yang super kece. Aku menemukan banyak ilmu dalam website itu salah satunya bagi ibu rumah tangga seperti aku ini dapat tips menulis dan bisnis. Dua ilmu itu bisa dikerjakan sambil ngurus rumah tangga loh. Wah, cocok banget dah! Lalu, dari website itu dapat info mengenai training menulis dan bisnis baik secara online, maupun offline. Cukup dengan memiliki gadget dan koneksi internet, Ibu rumah tangga bisa meng-upgrade ilmu, tak perlu keluar rumah atau terjebak macet. Mudahkan?


Informasi yang dapat dari website emak pintar seperti informasi informasi jadwal training Indscript Training Center. Sebut saja pelatihan berjudul “Status Jadi Duit”, “Status Langsung Closing”, “Mrospek Langsung Deal”, “Copywriting for Directselling”, dan masih banyak lagi. Bahkan ada yang bersifat privat seperti Private Business Coaching dan Private Writing Coaching. Wah, infonya sangat keren ya?

Kalau aku buka di emakpintar.com ada profil perempuan yang inspiratif . Profil itu menjadi penyemangat buat aku makin pintar dalam menggapai kesuksesan.

Lebih kecenya, adminnya semua ibu rumah tangga yang mampu memanajemen waktu saat mengurus keluarga dan mengelola website. Aiih cakeeep :) gimana tuh pasti seru ya kalo kumpul offline gabungan emak-emak pintar di berbagai wilayah di Indonesia atau bahkan di Asia? Makin banyak emak pintar, makin cepat generasi idaman bermunculan. Indonesia pasti makin jaga :) Sepakat dong ya? :)

Dari kisah Mbk Indari Mastuti di atas. Menurutku, Tips Menjadi Ibu Pintar  itu adalah :

1. Mau membuka diri untuk terus belajar.
Dalam belajar, Ibu dapat mengikuti  komunitas atau bergabung dalam sebuah group sesuai kebutuhan ibu masing-masing. Apakah ibu membutuhkan info kepenulisan, bisnis atau parenting skill.

2. Fokus dan serius. 
Membagi waktu untuk keluarga dan komunitas atau organisasi itu tidak mudah. Tapi, tidak ada yang tidak mungkin. Menurut Mbk Sinta Yudisia, Ketua FLP Pusat dalam sebuah profilnya di sebuah koran, untuk menjalankan peran itu, ibu rumah tangga harus fokus dan serius. Manajemen waktu sangat diperlukan.

3. Tingkatkan Ibadah
Kalau kata guru pengajianku. Dalam beribadah itu jangan nunggu waktu sisa. Tapi,  sediakan waktu khusus. Mau nunggu waktu sisa, sampai kapan? Waktu 24 jam beberes rumah itu aja enggak cukup. Keburu capeeknya, tul enggak ibu-ibu? Hihihi....

4. Menghargai diri sendiri
Hargai diri sendiri dengan terus meng-upgrade diri. Jika masih belum jago menulis, jangan patah semangat. Jika belum jago ngeblog terus latihan menulis. Posting terus. Nanti lama-lama akan lancar menulisnya. Sama juga dalam berbisnis. Kalo mau jago harus kuat mental dalam jatuh bangun berbisnis. Bingung nyari tipsnya, bisa nyari info dari internet.

Nah, Sahabat Smart Mom, itulah Tips Menjadi Ibu Pintar ala aku. Seorang ibu rumah tangga yang terus belajar menjadi ibu atau emak pintar :) pintar mengurus anak, melayani suami dan pintar ngeblog hihihi... ada yang pengen ikut? :)




Ibu Rumah Tangga Penulis (IRT Penulis) Perlu Melek Pajak

$
0
0
Assalamualaikum sahabat Smart Mom, 

Penulis Juga Perlu Tahu Pajak
Ibu Rumah Tangga Penulis (IRT Penulis) Perlu Melek pajak. Sejak aku berkecimbung di dunia kepenulisan. Terutama beberapa kali menjadi pj antologi. Kata pajak bukan lagi menjadi kata yang asing. Pemotongan pajak sekian persen untuk seorang penulis kerasa banget loh. Apalagi kalo beda negara. Seperti cerita temanku sesama IRT Penulis yang tinggal di Johor. Jika penulis di dalam negri hanya dikenakan potongan 10-15%, penulis yang diluar bisa 20-30%. Wih, gede banget ya pajaknya? Belum untuk lomba kuis. Saat aku menang kuis di TV swasta lalu, dapat cerita pemenang lainnya, kalo hadiah pemenang bakal dipotong pajak. Jika hadiahnya 2 juta, pemenang hanya dapat 1,5 juta saja. Uang Rp. 500 ribu untuk biaya pajak. 


Huaaah lumayan juga ya potongan pajaknya? Padahal aku sudah punya NPWP loh :(

Jadi, kata pajak selalu dekat di dunia ibu-ibu rumah tangga kan ya? Aku jadi pengen tahu ada enggak sih ibu-ibu yang jago soal pajak? Aku googling deh dan nemu nama Zeti Arina, seorang konsultan pajak . Beliau juga menjadi Ketua Ikatan Konsultan Pajak Cabang Surabaya untuk masa bakti 2014 – 2019.


Akhirnya kepo deh siapa sih Bu Zeti Arina ini?


Zeti Arina

Zeti Arina sering memberikan pendidikan gratis soal pajak kepada masyarakat maupun pengusaha muda. Sejak tahun 2007, Zeti Arina telah memberikan edukasi pajak kepada 100 perusahan besar dan asing sebagai kliennya.

Menurut Bu Zeti, banyak pengusaha muda belum melek pajak, sehingga saat melaporkan pajak sering dapat denda dan saksi. Hal ini karena masyarakat belum melek soal pajak. Padahal, semua fasilitas umum yang kita nikmati didanai dari uang pajak. Pajak adalah kewajiban semua orang. Setiap yang mendapat penghasilan akan dikenai pajak. Jika tidak mendaftarkan, akan dikenai denda yang bertubi-tubi.

Zeti memotivasi untuk taat pajak. Apalagi di Indonesia, sistem perpajakannya menganut sistem selft asessment, yakni  para wajib pajak harus menghitung, menyetor dan melaporkan sendiri. Bagi yang wajib pajak akan ada pengecekan benar atau tidak, jika ada yang belum tepat akan ditagih dan ditambah sanksi bunga maupun denda.

Sebagai konsultan pajak, Zeti mendampingi klien dalam menghitung yang benar dan hemat, kapan saat membayar, pembayaran dilakukan di bank lalu dilaporkan ke kantor pajak. Pajak juga tidak boleh terlambat.  Zeti juga terus melebarkan sayapnya dalam mengedukasi pajak, seperti menuliskan artikel, buku,  talk show di radio, TV, media masa, sosial media, sampai beberapa komunitas. 

Pasti penasaran ya, kok mau memberikan edukasi pajak secara gratis, lalu dananya dari mana? Dengan kalem Zeti menjawab bahwa dia punya spesialisasi di perusahaan asing dan grup perusahaan besar, tapi ia tak akan melupakan edukasi kepada masyarakat mengenai pajak karena itu bentuk pengabdian yang selalu diutamakan.

Wah, jadi pengen lebih banyak tahu mengenai pajak ya. Kabarnya taat pajak itu bijak hihihi.... 

Nah, buat Ibu Rumah Tangga (IRT Penulis) perlu melek pajak. Menurutku ada  3 alasan :

1. Segera buat (Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) agar mempermudah dalam mengurus royalti. Biasanya penerbit menanyakan apakah penulis sudah punya NPWP atau belum. Untuk jadi penulis, aku sarankan wajib deh punya NPWP.

2.  Cek di Surat Perjanjian Penerbitan (SPP) berapa persen pajaknya. Sapa tahu salah ketik, eeh penghasilan penulis malah kenanya banyak banget :(

3.Jika penulis menang dalam sebuah lomba menulis fiksi maupun non fiksi dan mendapatkan hadiah lomba tidak sebesar yang tertera di pengumuman lomba, tanyakan apakah tertulis di sana pajak ditanggung pemenang. Jika tidak boleh dicek dengan panitia lomba :)

Sahabat Smart Mom, itulah sekilas mengenai informasi agar  Ibu Rumah Tangga (IRT Penulis) perlu melek pajak jika belum terlalu paham, silakan menghubungi konsultan pajak :) 

Semoga info di atas bermanfaat. Yuk, nulis lagi. Biar pajaknya enggak kerasa, nulisnya yang banyaaaak, banyaaaaak......... *kayak iklan*

Aisyah 15 Bulan

$
0
0



Assalamualaikum.

Malam sahabat Smart Mom, aku mau cerita mengenai perkembangan Aisyah 15 bulan. Sebentar lagi udah 16 bulan, tapi aku pengen deh mendokumentasi perkembangan Aisyah di blog ini. Kelak jika Aisyah besar bisa membacanya atau kalau aku mau buat buku tema parenting tinggal cek di blog ini aja :)

Diusia 15 bulan ini,  Aisyah alhamdulillah tambah lincah, tambah suka makan, tambah jarang sakit, tambah suka nari. Pokoknya gemes deh.  Aku bersykur dapat menemani perkembangan Aisyah 24 jam bersama. Jika kedua kakaknya dulu aku bekerja, kini aku full di rumah saja.  



1. Aisyah suka makan di depan pagar.
Tiap mau diajak makan, Aisyah langsung mencari sepatu dan menunjuk ke arah pintu. Minta diajak keluar. Ya, Aisyah senangnya makan sambil bermain di depan pagar. Nanti Aisyah akan merambat dari besi satu ke besi lainnya. Jika bosan, tangannya menarik tangan Ummi, minta diajak tetah ke jalan. Nah, mulai deh digandengan satu tangan. Aisyah berjalan :) Aisyah juga sudah bisa makan sendiri. Menu yang paling disukai makan ikan patin, ikan lele atau ikan nila. 

Aisyah makan di depan pagar :)

2. Aisyah suka nari.


Dengar Abang Fatih belajar menyanyi, Aisyah langsung berdiri dan mengoyangkan tangannya. Kadang tangannya diumpetin di belakang punggung. Kemudian kakinya ditekuk. Duduk dan berdiri. Paling senang dengar Abang Fatih nyanyi lagu Kasih Ibu, Tepuk Gajah, Lagu Tik-tik Bunyi Hujan dan iklan Oreo hahaha...


lagi nari lagu kasih ibu



3. Aisyah suka main susun donat.
Aku membelikan Aisyah permainan susun donat. Sejak Faris dan Fatih kecil dulu, aku juga membelikan mainan ini. Alhamdulillah Aisyah cepat bisa menyusunkan donat. Jika selesai disusun, Aisyah akan bertepuk tangan :)
Horee bisa masukan 1 donat :)
4. Aisyah suka buku.
Aisyah kalo lihat Umminya baca buku pengen pegang juga. Kalo Lihat buku kayak orang udah pintar baca. Mulutnya komat-kamit ikutan baca hihihi...

5. Training Toilet
Sejak usia Aisyah 8 bulan, aku sudah mengajarkan pipis di kamar mandi. Biar hemat diaper juga hihihi.. Tapi belum sukses 100%. Cerita lengkap pengalaman training toilet Aisyah kapan-kapan aku tulis lengkap ya :)

6. Aisyah senang bermain plosotan.
Melihat plosotan, Aisyah ingin ikut main. Sudah dicoba sekali eh nagih. Hadeeeh...


Aisyah main plosotan

7. Aisyah nangis berhenti diajak foto. Biasanya kalo sudah mandi sore, Aisyah pengen diajak jalan-jalan atau langsung ngantuk minta dikeloni tidur. Nah, Aisyah enggak mau nunggu. Nangis deh minta cepat-cepat pakai baju. Suatu hari aku ajak Aisyah foto dari hp kamera depan. Eeeh Aisyah langsung pasang gaya hahaha....

8. Aisyah bisa jalan beberapa langkah. Beberapa hari ini Aisyah lebih banyak bisa melangkah sendiri. Semoga Aisyah lekas jalan ya. Mas Faris dan Abang Fatih jalan juga usia 16 bulan. Semoga Aisyah segera bisa jalan dan tumbuh dengan sehat, amin.

Aisyah belajar jalan
9. Aisyah Belajar Berdoa
Sejak bayi merah, Aisyah sudah aku biasakan kalo mau tidur dan makan baca doa dulu. Ternyata yang lebih diingat saat doa sebelum tidur. Jika aku mengajak Aisyah membaca doa sebelum tidur, tangannya sudah diangkat dan saat mengucapkan amin, tangannya mengucap ke wajah. Duuh, senangnya :)

10. Aisyah Memanggil Ummi dan Abi
Perkembangan bicara Aisyah sudah lumayan bagus. Sudah lancar memanggil Abi dan Ummi. Tapi, lebih sering ujungnya aja. Bi... atau Mi.... kalau memanggil Mamas dengan panggilan Mah dan memanggil Abang dengan Bang. 


Aisyah bisa panggil Ummi dan Abi di usia 15 bulan


Itulah catatatanku tentang perkembangan Aisyah 15 bulan, bagi sahabat Smart Mom dengan anak yang seusia, apa saja perkembangannya? Semoga makin cerdas ya :)


7 Tempat Wisata Sejarah di Bengkulu yang Murah dan Mudah Terjangkau

$
0
0

Buat Anda yang pengen liburan sembari mengajarkan sejarah, boleh dong ajak anak-anak ke Bengkulu. Tempat wisatanya tidak perlu jauh karena semuanya ada di dalam kota, sehingga murah dan mudah terjangkau. Jika mengajak anak-anak, tidak akan kerepotan dilanda macet karena tempatnya dekat dan nyaman.

Saat liburan lebaran lalu, keluarga kecilku ke Bengkulu dan bisa wisata sejarah. Inilah 7 Tempat Wisata Sejarah di Bengkulu yang Murah dan Mudah Terjangkau :


1. Rumah Pengasingan Bung Karno

Rumah Pengasingan Bung Karno (Dokumen Pribadi)

Menjelang siang, keluargaku sampai ke rumah pengasingan Bung Karno. Tempatnya di Jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Gading Cempaka. Ini pertama kali suamiku ke sini. Sedangkan aku dan Faris sudah pernah saat liburan tahun 2012. Tempatnya asri dan terawat. Kami ke sana hanya dipungut bayaran 5 ribu. Di dalam, ada ruang kerja Bung Karno, sepeda Bung Karno, tempat tidur dan berbagai koleksi buku. 

Sepeda Bung Karno

Kursi ruang tamu


2. Rumah Fatmawati Soekarno

Di depan Rumah Fatmawati (Dokumen Pribadi)

Di depan Rumah Fatmawati (Dokumen Pribadi)
Saat ke sini, kami sudah kesorean, tempatnya tutup jadi kami tidak bisa masuk. Jika ke sini, Anda dapat mengajarkan anak-anak bahwa Bu Fatmawati yang telah menjahit bendera merah putih pertama kali yang dikibarkan saat 17 Agustus 1945. Beliau asli dari Bengkulu.


3. Benteng Marlborough

Di depan Benteng Marlborough (Dokumen Pribadi)
Ini benteng terbesar yang ada di Bengkulu. Dari atas terlihat seperti kura-kura. Kami datang sekeluarga menjelang senja. Banyak pengunjung datang, baik dari dalam maupun luar kota. Kontribusinya tidak mahal. Hanya 2 ribu rupiah. Faris antusias sekali dengan penjara bawah tanah. Ya, Faris bahkan minta difotokan di depan penjara hihihi...

Pemandangan dari atas benteng menjelang senja
Faris di depan pintu penjara bawah tanah

Menjelang Maghrib di Benteng Marlbotough

Benteng ini dibangun pada tahun 1713-1719. Benteng ini kuat sebagai benteng pertahanan. Sebelum sebagai tempat wisata, benteng ini digunakan sebagai penyimpanan dan perdagangan rempah-rempah untuk wilayah timur Indonesia. 

Mencapai lokasi Benteng ini jika Anda dari Pasar Panorama, cukup naik angkot menuju Kampung. Lokasinya dekat Pantai Tapak Padri. 

5. Masjid Jamik
Masjid Jamik (Dokumen Pribadi)

Masjid ini didesign oleh Ir Soekarno atau Bung Karno presiden RI yang pertama. Alhamdulillah kami bisa mampir ke sini dan sholat di sini. Tempatnya tepat di tengah kota. Kekhasan Masjid Jamik terlihat dato atap masjid yang berbentuk limas. Ini melambangkan persatuan budaya di Bengkulu dan Indonesia. 

6.Thomas Parr Monument
Thomas Parr Monument. Foto dari jauh aja, enggak sempat mampir (Dokumen pribadi)

Kami tidak sempat berfoto di depan monumen ini. Padahal tempatnya dekat sekali dengan Benteng Marborough, bisa dengan jalan kaki saja. Bentuknya tidak terlalu tinggi. Ini monumen memperingati insiden pembunuhan yang telah menelan banyak korban rakyat Bengkulu. Penguasa yang telah membunuh itu bernama Thomas Parr. Ia menguasai Bengkulu sejak tahun 1805-1807.

7. Makam Sentot Alibasya
Kami sekeluarga melewati makam ini, tapi enggak sempat berhenti. Selalu tertunda mau mampir atau foto di sini sebagai kenang-kenangan. Sejarah mengenai Sentot sering diceritakan suami kepada Faris. Sentot Alibasya adalah panglima perang di zaman Pangeran Diponegoro untuk melawan penjajah. Tempat makamnya terletak di Kelurahan Bajak, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu. Tak sulit ditemukan karena dekat dengan Masjid Jamik

Selain wisata tempat bersejarah, di Bengkulu terdapat berbeagai pantai yang sangat indah. Pantai itu seperti Pantai Panjang, Tapak Padri, Sungai Suci dan lainnya.

Oiya Sahabat Smart Mom, jika berwisata mengajak balita sebaiknya mempersiapkan :
2. Makanan dan minuman
3. Mainan yang disukai
4. Tisu basah
5. Kamera untuk mengabadikan foto keluarga

Nah, demikian info 7 Tempat Wisata Sejarah di Bengkulu yang Murah dan Mudah Terjangkau semoga bermanfaat. Selamat liburan!

Alhamdulillah, Berkah Ngeblog

$
0
0


Alhamdulillah, berkah ngeblog :)

Assalamu'alaikum Sahabat Smart Mom,

Tahun 2015 segera berlalu, udah pada buat resolusi 2016 belum ya? Kalau aku belum secara tertulis sih tapi udah punya bayangan mau ngapain aja di 2016. Oiya, aku mau cerita mengenai apa aja sih yang telah kudapat dari ngebog di tahun 2015.

Aku baru rajin ngeblog di Tahun 2015 sejak beli domain. Iya, ibarat rumah. Blog berdomain itu sudah rumah sendiri kalo masih blogspot itu rumah kontrakan :) *tsaaah...* itu istilah temanku yang pernah kutanya beda blog berdomain dengan tidak. Apa pun bedanya, rasanya memang lain. Kalau kata Syahrini, sesuatu....

Dulu sih beli domain sempat galau. Kuatir ngeblog bisa lancar enggak ya? Bisa menghasilkan enggak ya? Karena diawal Tahun 2015 aku masih fokus ngirim tulisan ke media. Aku juga ikut kelas menulis ada 2 yang intensif banget, yakni Kelas Tangguh dan Kelas Kurcaci Pos. Nah, karena itu aku belum bisa fokus ngeblog *alesan* hahaha...


Lalu, makin lama, keinginan beli domain main kuat. Apalagi, kata temanku yang lainnya, kalau sudah domain sendiri, rezeki dari blog Insya Allah bakal deras, kayak kran air di Masjid #eh... lah kran rumahku airnya sedikit sih karena alatnya rusak hihihi... 

Berdasarkan iming-iming rezeki bakal mengalir itulah aku beli domain dan berganti naqiyyahsyam.com :) Lalu, apakah langsung mengalir deras? Aku ganti domaian sekitar 15 atau 17 Agustus 2015. Nanya ke teman gimana sih biar dapat job review? Lalu, apa jawabannya, "Kalau kamu  ganti domain bukan berarti ujug-ujug langsung dapat review. Itu biasanya dapat dari pertemanan dan tawaran langsung." Lain lagi kata senior di Blogger FLP, "Nulis aja yang banyak, enggak usah mikir job review deh! Nanti datang sendiri."

Sebagai Blogger Unyu, jleb banget dah kata-kata itu. Bimbang antara harus nulis untuk media atau aktif ngeblog. Tapi, pantang menyerah. Aku mencoba terus dan terus. Katanya harus ngeblog setiap hari, sesuai kata kunci, ilmu SEO, pakai foto yang diedit, semua aku coba :)

Tulis dan posting yang banyak sesuai niche. Mau blog lifestyle, mau blog khusus, akhirnya aku memutuskan blogku sebagai blog lifestyle dengan 3 fokus, yakni MPASI, ASI dan Parenting. Untuk yang lainnya sebagai penyemarak :)

Lalu, apakah job review itu langsung datang?

Oh tidak, butuh waktu buat rajin ngeposting tulisan di blog. Ada saja kendala. Karena belum menghasilkan jadi timbul rasa malas, rasa capek, rasa bosan. Akhirnya ubah niat. Ngeblog bukan buat ngejar job review, tapi buat mendokumentasi kegiatan anak-anak dan keseharianku sebagai ibu rumah tangga. 

Yes! Ternyata niat ngeblog beginian yang membuat aku makin asyik ngeblog. Buat mendokumentasi kegiatan anak-anak. Ya, terserah deh mau dibilang orang narsis pasang foto anak-anak. Yang jelas, di blog aku nulis kejujuran tanpa pura-pura kegiatan itu ada. 

Lalu, mulailah rajin posting tulisan di blog. Makin rajin ikutan lomba ngeblog. Itu pulsa modem cepat banget habisnya karena suka BW dan nyari info lomba hahaha...sempat dibetein ama suami karena erus minta diisikan pulsa modem. Lah, blogku belum menghasilkan sih....

Tapi, aku senang banget saat aku nulis pengalamanku tentang Manajemen ASI Perah (ASIP) seorang teman bilang, asyik loh bahasannya lebih jelas. Padahal aku udah baca yang lainnya, tulisan di blogmu lebih jelas. Duuh senangkan tulisan kita bermanfaat bagi orang lain. Itu lebih dari uang yang diharapkan!

Bulan ke bulan berlalu. Agustus, September, Oktober, November, dan kini Desember. Bulan-bulan yang telah kulalui itu menjadi saksi akan ikhtiarku untuk menghasilkan dari blog.

Alhamdulillah, berkah ngeblog di tahun 2015 ini :

1. Aku menang lomba menulis XL juara 2
2. Menang lomba di pojok pulsa
3. Menang GA yang diadakan Mbk Arin
4. Dapat Voucher
5. Tawaran kerjasama

Alhamdulillah, rezeki itu datang berkat perjuangan. Setelah berjuang bulan ke bulan plus doa yang panjang, akhirnya blog juga menghasilkan uang. Nah, buat sahabat Smart Mom yang pengen menghasilkan uang dari blog. Kuncinya adalah rajin posting tulisan (lebih diutamakan maksimal 3 tema besar) dan banyak pertemanan dengan komunitas blogger. Saat ini aku gabung dengan Blogger FLP, Kumpulan Emak2 Blogger, Blogger Muslimah, Blogger Perempuan, Warung Blogger, Food Blogger dan lainnya. 

Keuntungan banyak ikut komunitas blog adalah :
1. Dapat info job review
2. Dapat info lomba-lomba blog
3. Dapat info ilmu dunia blog, baik SEO, mempercantik blog dan lainnya
4. Silaturahmi

Yup, silaturahmi terus biar panjang umur dan memperlancar rezeki. Silaturahmi sesama blogger dengan santun. Jika ada masukan mengenai blog kita, terima dengan lapang dada. Misal, "Wih, blog kamu coba deh dipercantik pilih yang seo friendly." atau "Cek dong EYD-nya jangan asal bikin judul," hayyaah... terus ngejawab, "Suka-suka gue dong, blog gue!" Hadeeeh...ya sutraaa deh hahahaha...

Mau gimana lagi kalo ketemu orang kayak gitu, setiap orang beda-beda tujuan buat ngeblog. Ada yang ngeblog buat ngisi kepanatan, jadi ngomel-ngomelnya di blog aja. Ada yang pengen curhat aja di blog, ada yang buat ngumpulin info lomba-lomba doang, ikutnya entah kapan hihihi.... (ini dulu aku mah, sekarang udah insaf).

Apa pun tujuanmu, yuk ngeblog buat bermanfaat bagi orang lain. Isinya mengajak kebaikan dan lebih bagusnya menjadi blogger yang santun :) Semangat ngeblog Smart Mom

Alhamdulillah, berkah ngeblog :) kamu jadi mampir ke blog aku deh :) 


Nak, ASI Ini Untukmu

$
0
0
Nak, ASI Ini Untukmu
Malam itu aku terbangun dengan rasa nyeri di payudara sebelah kananku. Sejak empat hari yang lalu, Aisyah demam, rewel dan sedikit menyusui. Begitulah jika Aisyah mau tumbuh gigi. Badannya akan demam dan menolak ASI. Berbeda dengan kedua kakaknya,  ketika tumbuh gigi tidak serewel ini. Tapi, Aisyah sangat gelisah. Tidur tidak nyenyak. Sebentar-sebentar menangis dan menjerit. Diberi ASI tidak mau, padahal jika malam, setidaknya 3 x Aisyah terbangun untuk menyusui.

Badanku juga mulai terasa demam. Kepala pusing dan perut mual. Akibat begadang menjaga Aisyah yang tidak enak badan. Awalnya, aku abaikan rasa nyeri di sekitar payudaraku. Besok juga Aisyah pasti mau menyusui. Begitu perkiraanku. Ternyata salah. Besoknya Aisyah masih sedikit menyusui. Payudaraku mulai bengkak dan nyeri sekali. Puncaknya tengah malam hari keempat, payudaraku keluar urat-urat hijau seperti akar pohon yang menjalar ke bumi. Bengkak, besar dan keras semerti semen. Jangan ditanya rasa sakitnya. Nyeri teramat sangat ... hiks...
Payudara Bengkak, Cek ke Dokter Perempuan


Esoknya, aku kompres dengan air hangat. Baik dengan handuk maupun dengan motor. Aku coba peras tapi kurang berhasil karena puting sudah lecet dan mulai keluar benjolan di saluran ASI. Tak mempan dengan kompres dan obat paracetamol, aku berangkat ke dokter umum dekat rumah. Dokter perempuan dan ada BPJS-nya. Sampai di sana, dokternya baru saja pulang. Huaah...aku harus menahan rasa sakit lagi hingga keesokan harinya. 

Setelah janjian dengan dokter perempuan, sorenya aku ke tempat praktiknya. Sampai di sana aku sampaikan keluhanku. Dokter membantu aku melakukan Periksa Payudara Sendiri (SADARI) . Dokter tidak berani memberikan obat. “Sebaiknya ibu saya rujuk ke rumah sakit saja ya. Saya tidak tahu apa benjolan ini tumor atau bukan. Saya rujuk ibu ke dokter bedah, ya.”



Jleb. Aku bagai mengkerut  menjadi lebih kecil. Tumor? Ganas atau jinak? Operasi atau tidak? Pikiranku mulai berkecambuk tak menentu. Dokter hanya memberikan surat rujukan yang keterangannya juga tidak dijelaskan. Selama perjalanan rasa penasaranku membawaku ke bidan saat aku melahirkan anak ketigaku. 

Payudara Bengkak ke Dokter Bedah
Sampai di bidan, kuceritakan apa yang disampaikan dokter dan memperlihatkan surat rujukan. Bidan juga melakukan SADARI pada payudaraku. Lagi-lagi bidan angkat tangan. “Ibu ikuti saja prosedur dokter ke rumah sakit. Saya tidak berani memberi obat.”

Dalam diam membawa motor plus satu orang anak. Pikiranku melayang. Jika saja waktu bisa diulang. Jika saja aku tidak lalai menjaga payudaraku. Mungkin bengkak dan nyeri tidak akan separah ini. Tapi, ibarat nasi telah menjadi bubur, apa daya...ini menjadi sebuah ujian.

Malamnya,  aku tanya ke keponakanku yang sedang kuliah di kedokteran. Aku kirim foto surat rujukan itu. Kata keponakanku, “Bisa saja itu tumor karena perempuan seusia Taci ( Baca : Tante Cilik), sering kena.”
Makin membuat aku paranoid. Haruskah aku operasi? Ini kan hanya saluran ASI yang tersumbat saja? Kutanyakan dengan pengurus AIMI Sumbar. Katanya, harus datang langsung untuk berkonsultasi, apalagi konselornya harus janjian dahulu. Duuh, makin ribet deh...

Malam itu aku juga curhat dengan teman-teman di sebuah group kepenulisan. Mereka bahkan menanyakan ke adiknya yang dokter tentang surat rujukan itu. Ada juga yang menyarankan agar aku kompres payudara dengan kol (kubis) yang sudah dibekukan di freezer,ada juga yang mendoakan agar aku lekas sembuh. Jangan panik! Itu hanya hal biasa!

STOP! Jadi aku harus tenang. Jangan galau dan banyak berdoa!

Tengah malam, aku bangun sholat tahajud mohon ampun pada Allah. Bisa jadi ini karena aku lalai menjaga anggota tubuhku. Lalai saat menunaikan hak anak. Lalai karena aku kurang bersyukur karena ASI melimpah. Rasanya tangis saja tak cukup. Kubuka kulkas dan mengelurkan kol yang telah beku. Kutempelkan ke payudaraku. Awalnya dingin sekali, lama-lama terasa hangat. Berulang-ulang. Benjolan itu masih ada, tapi nyeri mulai berkurang.

Paginya, suamiku siap-siap ke rumah sakit. Maklum daftar BPJS harus pagi-pagi sebelum pukul 07.00 WIB. Jadilah suamiku dari Pukul 06.00 WIB ke rumah sakit. Lalu ke rumah lagi menjemput si sulung kami dan mengantarkanya ke sekolah. Lalu sampai ke rumah ternyata ada berkas yang kelupaan, yakni fotocopy KTP. Suami bolak-balik ke rumah sakit.

Sembari menunggu jadwal periksa yang kata suami setelah sholat Jumat. Aku terus mengompres dengan kol dan memijat payudaraku dengan minyak zaitun dan Masya Allah sekitar pukul 09.00 WIB benjolan itu kempis. Alhamdulillah...

Namun, untuk meyakinkan hati, kami tetap ke dokter bedah. Siangnya, kami menemui dokter Boy. Saat masuk ruangan, Dokter Boy langsung menyapa dengan riang. Jiaaah, akunya yang tegang karena diperiksa dokter laki-laki.

Setelah dicek, dokter Boy bilang tidak apa-apa. Ini hanya penyumpatan kelenjar ASI.

“Tapi, dok kenapa dokter umum merekomendasikan periksa ke dokter bedah? Kami sudah membayangkan yang bukan-bukan. Belum lagi melihat di internet, ada yang menyarankan harus biopsi atau operasi.”

Dokter Boy tertawa, “Makanya Bu, jangan terlalu percaya internet. Beritanya bisa jadi bohong.”
Dokter Boy menuliskan resep dan kami pulang dengan hati yang plong banget. Alhamdulillah.

Alhamdulillah lega deh :) 
**
Begitulah pengalamanku yang terjadi bulan lalu. Betapa berat ujian harus tetap memberi ASI. Tapi, aku harus kuat. Dari merasakan payudara lecet, bayi menolak ASI, bengkak seperti semen, hingga cemas ASI keluarnya sedikit. Namun, Nak, inilah ASI untukmu. Ummi hanya berusaha menjalankan perintah Tuhan untuk memberikan makanan terbaik untuk anak seusiamu hingga kelak 2 tahun. Sebuah cairan yang istimewa, kaya manfaat seperti ini :

Manfaat ASI

Kelak, Insya Allah Ummi akan memberikan Aisyah ASI hingga usia 2 tahun atau S3 ASI. 
Keterangan S1 ASI (Lulus Asi Ekslusif usia 6 bulan, S1 ASI usia 1 tahun, S3 ASI usia 2 tahun)

Oia, saat menyusui ini, Aku selalu memilih pakaian yang berkancing depan dan longgar. Biasanya, aku memilih yang simpel dan polos. Saat browsing,baju ibu menyusui, aku menemukan tempat jual baju menyusui yang pas banget, yakni diHijUp.  Baju menyusui ini berkancing depan, panjang tertutup (model gamis), simpel (polos), harganya juga terjangkau. Pakai baju ini bisa diajak kondangan juga loh. Lihat saja, bahannya bagus. Jadi ngiler deh pengen baju ini hehehehe....

Baju Ibu Menyusui di HijUp.com

Nah, sahabat Smart Mom, jika saja aku kebeli dapat menang lomba  pasti menyusui akan lebih menyenangkan. Soalnya, jika hati ibu senang, ASI jadi lancar hehe. Bajunya bagus deh. Aku jadi enggak kuatir mau menyusui di mana saja karena bajunya panjang, tinggal pakai jilbab yang lebar saja. Semoga makin banyak ibu semangat memberi ASI. Selagi ASI lancar tanpa hambatan, ASI tetaplah makanan yang terbaik buat bayi. Semangat para pejuang ASI!

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Mother’s Day Blog Competition 2015.


Hari Ibu dan Me Time Ala Aku

$
0
0
Hari Ibu dan Me Time Ala Aku 
Assalamualaikum Sahabat Smart Mom,

Hari Ibu telah berlalu, tapi enggak apalah ya aku mau curhat mengenai Hari Ibu. Yup, jadi aku punya empat kakak perempuan. Kalau Hari Ibu, kami saling menguatkan, saling kirim ucapan dan sebenarnya bukan cuma Hari Ibu sih, tiap hari bisa penuh obrolan ala ibu-ibu di group BBM-an. 

Hari Ibu, bagi keluargaku sebagai hari penyemangat. Mengingatkan peran dan amanah sebagai seorang ibu. Kami belajar menjadi ibu dan istri bercermin dari cinta perjuangan ibu kami. Ya, ibu kamilah menjadi inspirasi bagi kami berempat. Ibu kami tidak sekolah tinggi, tapi mendidik kami untuk sekolah tinggi. Bahkan setelah Ayah meninggal, Ibu terus berjuang membiayai kami sekolah hingga perguruan tinggi.

Menteladani semangat ibu yang terus berjuang untuk anak dan keluarganya, kami tumbuh menjadi ibu-ibu yang tangguh, Insya Allah. Aku sendiri, sejak resign terus berjuang memberikan yang terbaik buat keluarga. Walau masih banyak catatan menjadi ibu yang baik. Kalau ada rapornya, mungkin raporku masih diangka 7 hahhaha... ya nilainya masih ngepas deh :)

Kelima kompak tiap hari curhat di BBMan hahaha :)

Pas tanggal 22 Desember lalu, aku mengikuti lomba mengenai me time seorang ibu. Sebelum lomba, aku tanya ke teman-temanku di group WA. Apakah me time seorang ibu harus sendirian? Harus tanpa anak-anak dan keluarga? Eing...secara aku, sulit sekali mencari waktu sendirian. Kalau pun ke pasar, enggak nyampe 1 jam. Kalau pun pergi kepengajian dan anak-anak tinggal dengan Abinya di rumah, lewat 2 jam sudha ditelp nanyain kapan pulang. Jadi, kapan dong aku me time?

Entahlah, aku sendiri enggak tahu haruskah me time sendirian? Aku nikmati aja kalau bisa disambi baca buku, begadang ngetik atau waktu yang tersedia bersama keluarga. Tak harus "benar-benar sendiri" enggak papalah. Menikmati kebersamaan bersama keluarga. Jadi me time ku jarang ke salon, jarang ke toko buku sendirian, jaraaaaaaang banget *meringis*

Jadi, me time versi aku di Hari Ibu adalah berbagi ilmu. Aku mengekpresikan diri memberi waktu 2 jam bersama teman-teman via online di group Sekolah Menulis FLP Online. Sebelumnya, group ini sempat ramai saat aku masih menjadi Ketua FLP Lampung, tapi jadi sepi karena pergantian pengurus. Nah, Hari Ibu itu aku berdiskusi dengan teman-teman. Beberapa hasil tanya jawab aku rangkup di sini ya. Jika di group belum panjang lebar dijelaskan, di sini aku jelaskan kembali :) Inilah diksusi Hari Ibu dan Me Time Ala Aku :

Diskusi bersama FLP Lampung


Mbk, gimana cara nulis puisi?
Waduh, kalau nulis puisi aku ngerah deh. Diksiku masih sedikit. Pernah sih puisiku di muat di Koran Rakyat Bengkulu tapi masih polos banget, itu tahun 2005 menjelang nikah. Sejak itu belum nulis puisi lagi hihihi...

Mbk, menawarkan draf cerita bergambar itu bagaimana? Maaf teknis banget :)
Pengalamanku mengirimkan outline buku pict book dengan cara membuat kata pengantar, sasaran pemca, kelebihan buku, judul yang akan ditulis (biasanya 1 seri ada 6 judul), lalu buat contoh cerita. Biodata juga harus lengkap. Tunggu 3 bulan informasi dari penerbit.


Mbk, gimana orang tertarik dengan cerpen kita? Dari segi apanya, Mbk?
Banyak sebab orang suka baca cerpen kita. Tapi, cerpen yang menarik menurutku, kuat di idenya,  alurnya atau endingnya. Biar tahu enaknya ya rajin baca.

Mbk, mau nulis novel pelajari cerpen dulu atau bisa langsung nulis novel?
Aku belum pengalaman menulis novel. Draf novelku aja belum selesai hihihi...tapi, pengalaman menulis cerpen atau belajar nulis lainnya. Jika mau sukses banyak baca. Mau belajar nulis novel, banyak baca novel-novel, pun kalau mau belajar nulis cerpen, perbanyak baca cerpen orang lain.

Untuk memunculkan ide menarik bagaimana, Mbk?
Sekali lagi karena banyak latihan, maka kita akan mudah mengeluarkan ide. Ide memang banyak di sekitar kita. Tapi, mengesekusi ide menarik itu diperlukan "rasa". Nah, "rasa" ini perlu digali dan dilatih. Caranya, ya nulis aja terus ide apa yang muncul. Lama-lama dari hasil membaca dan latihan akan menemukan ide yang menarik. Oiya, satu lagi kalau perlu cari guru menulis ya :)

Cara membuat judul yang menarik bagaimana, Mbk? Judul dulu atau cerita dulu?
Judul bisa dibuat duluan atau terakhir. Tapi, khusus aku, selalu membuat judul duluan. Judul itu yang menarik-narik aku buat menyelesaikan tulisan. Cara menarik membuat judul tergantung jenis tulisan. Kalau nulis di blog beda nulis judul cerpen. Biasanya judul yang mewakili cerita dan bikin penasaran itu yang menarik. Contohnya : Di Bawah Pohon Akasia, Janji Wandi, Warisan Andung atau lainnya *uhuy numpang promo cerpen lama*


Mbk, gimana ide biar tetap mengalir?
Caranya, banyak membaca, banyak bergaul dengan teman-teman penulis, jaga kesehatan dan tanamkan NIAT. Ya, menulis itu jika niatnya kurang kuat bikin tidak fokus. Bikin tidak bersungguh-sungguh. Jadi, kalau niatnya sebulan minimal 1 cerpen atau 1 cernak dimuat di media massa, maka terus menulis, sebarkan ke semua media yang ada, Insya Allah cita-citanya tercapai *tsaaah ini menyemangati diri sendiri*

Tak terasa 2 jam berlalu, diksusi ditutup karena tiba-tiba mati lampu dan laptopku drop enggak bisa hidup tanpa dicolok langsung ke listrik. Insya Allah tanya jawab boleh kapan saja tanpa ada acara me time ala aku hahaha...

Nah, sahabat Smart Mom, semoga hasil diskusi di atas bermanfaat. Itulah kisahku di Hari Ibu dan Me Time Ala Aku. Apa kisahmu? :) Oiya berbagi kisah ini juga atas dasar tugas kelas Penulis Tangguh. Kisah apa itu Penulis Tangguh segera kutulis ya :)

Teman-teman FLP Lampung yang aku rindukan :)


Karyaku di Tahun 2015 : Manisnya Uang Dari Menulis

$
0
0
Beberapa Karyaku dan Keluargaku di Media 
Assalamualaikum Sahabat Smart Mom,

Aku jadi ingat seorang teman bilang begini, "Alhamdulillah karyaku di muat di Majalah X." Huaah ikutan senang dong ya? Lalu, aku pun mengucapkan selamat. Temanku bilang lagi, "Iya nih, lain banget uang dari hasil menulis. Uangnya lebih manis."

Wow, aku pun berpikir yang sama. Manisnya uang dari hasil menulis. Jika dulu mengajar sebagai guru, ya dapat juga gaji, bisa jajan atau beli yang aku suka. Tapi, rasanya beda. Kenapa ya? Mungkin, mungkin loh ya, karena aku menulis dengan bersenang-senang. Ya, menulis untuk menyalurkan hobi, menyalurkan kegalauan, menyalurkan ide yang berkeliaran di kepala. Jadi, pas ide itu tertuangkan di tulisan, rasanya ploong banget. Terus pas dimuat di media, happy berat deh!


Tahun ini aku mulai "berani" keluar dari zona amanku. Jika dulu aku selalu berpikir, enggak jadi penulis deh kalau belum punya buku solo. Eh, pas punya buku solo lumayan rempong. Kudu promosi sana-sini tapi royaltinya mandek. Boro-boro dapat lagi setelah 1 tahun terbit hahaha.... jadi putar haluan nulis ke media aja :) Biar uangnya terasa lebih manis :) 

Maunya sih tetap nulis buku. Tapi, nulis buku juga perlu modal beli buku baru. Nah, di sini letak masalahnya. Kudu modal buku baru! Makanya, tahun 2015 aku konsen nulis resensi biar dapat reward buku baru dari penerbit hahahaa..*modus*

Inilah catatan Karyaku di Tahun 2015. Semoga teman-teman bisa saling menyemangati :)

1. Resensi













Resensi pertama dimuali diawal akhir Januari 2015. Awalnya resensi Buku Aku Sayang Nabi Muhammad karya Linda Satibi, sebuah novel anak terbitan Indiva ini kukirim ke berbagai media yang menerima resensi buku anak. Sayang tidak dimuat. Aku pun melirik media online. Alhamdulillah akhirnya dimuat di duajurai.com. Nah, aku nulis bukan hanya untuk ngejar reward  sih, jika bukunya bagus aku bantu nge-share biar banyak yang baca. Insya Allah makin banyak orang akan merasakan manfaatnya buku bagus.  Termasuk buku-buku yang aku resensi ini. 

Oiya waktu itu sempat ngedrop eug nulis resensi. Soalnya aku kebagian Pj kelas resensi di Group Penulis Tangguh bersama Hairi Yanti. Eh dilalah... resensiku enggak dimuat-muat. Huaah pengen nangis di pojokan adeh. Tapi, ingat pesan Bu guru Nurhayati Pujiastuti, kalau berbagi ilmu yang ikhlas nanti akan dibayar dari Allah dan rezeki karyanya di muat :)

Lalu, resensiku dimuat di Koran Rakyat Sumbar. Lalu di Koran Jakarta dua kali dan yang paling membahagiakan resensi buku anak lolos terbit di Koran Kompas Anak. Alhamdulillah banget. Tapi, tahun ini 2 x ikutan lomba menulis resensi dan keduanya gagal total hahaha.... enggak lolos euy. Jiaah, semoga tahun 2016 bisa cetar menang resensi, amin.

2.  Kisah Humor di RDI (Reader's Digerst Indonesia)

Lalu, saat teman-teman heboh mengirim cerita humor ke RDI, aku pun mencoba mengirim. Alhamdulillah dimuat. Lumayan banget honornya. Menulis 100 kata dapat 150 ribu (sebelum potong pajak). Tul kan, manisnya uang dari hasil menulis. Sayang, tak lama dari itu, RDI enggak terbit lagi, hiks...


3. Cerita Anak

Tahun 2015 aku banyak belajar menulis cerita anak. Selain mengirim ke koran Lampung Post, aku juga "menabung" ke Majalah Bobo dan Kompas. Di pertengahan tahun, dapat surat cinta dari Kompas. Huaah harapan mulai tipis karena aku memang sedikit nabung di Kompas Anak :( Tapi, Allah Maha Baik, aku dihibur dengan cara yang indah, cerita anakku dimuat di Majalah Ummi. Cernak pertama yang aku kirim ke Majalah Ummi dan dimuat pas momen lebaran. Masya Allah bahagia banget. Apalagi saat aku pulang kampung ke Bengkulu. Jadi, bisa norak-norak bergembira ngasih kabar ke keponakan hahahha *emaklebay*


4. Ide Serial Keluarga Somat



Di Group Penulis Tangguh, aku belajar menulis ide untuk serial Keluarga Somat yang ditayangkan di Indosiar. Kelas sinopsis aku ikuti dengan serius. Mentornya Mbk Tina Sulyati. Awalnya, aku sempat deg-degan bisa enggak ya buat sinopsis? Kebetulan aku beberapa nonton serial Keluarga Somat, jadi sudah ada bayangan mengenai tokoh yang ada. Awalnya ceritaku berjudul Telor Dadar Istimewa, diganti menjadi Telor Ceplok. Bahagia banget deh pas dikabari Mbk Tina ideku diacc dan pas tayang di Indosiar happy berat :) walau masih pemula, aku ingin terus belajar menulis sinopsis. Semoga ide FTVku juga ada yang diacc, sehingga bisa "sedikit mewarnai" tema FTV yang bermutu *tsaaah...*


5. Karya Faris di Media


Bagi seorang ibu, adalah sebuah kebahagian tahun 2015 ini aku bisa mendampingi Faris menulis. Dua karyanya dimuat media. Puisi di Koran Kompas dan Pengalaman di Majalah Ummi. Faris baru kelas 4 SD. Baru tahun ini mau menulis. Jadi, senang deh. Waktu karyanya dimuat di Kompas Anak. Itu pertama kalinya Faris dapat wesel. Senang banget bisa beli peralatan sekolah. Dapat wesel Rp. 200 ribu. Alhamdulillah.

6. Ada Foto Aisyah di Tabloid Mom and Kiddie

Hadiah terindah saat Aisyah usia 1 tahun adalah fotonya dimuat di Tabloid Mom and Kiddie. Ini murni buat dokumentasi saja. Tidak dapat honor dan senang aja ada Aisyah di Tabloid xixixi. Buat Moms yang mau foto anaknya dimuat. Ini syaratnya : mengirimkan data nama anak, tempat dan tanggal lahir, lokasi (tempat tinggal sekarang) dan nama orang tua ke email mom.kiddie@yahoo.com untuk anak usia di bawah 7 tahun. Lengkapnya baca di sini.

7. Kisah Abi dan Fatih di Mom and Kiddie

Suatu hari, seorang editor lepas Mom and Kiddie menghubungiku dan menanyakan kisah Ayah menghadapi anak suka berbohong. Aku langsung menyampaikan ke suami. Suamiku setuju menuliskan kisahnya bersama Fatih. Lengkapnya nanti aku posting ya. Kami berharap kisah keluarga kami ini dapat menjadi hikmah.

8. Menang Lomba Blog 

Seperti yang pernah aku ceritakan sebelumnya di sini. Aku baru aktif ngeblog lagi sekitar Agustus 2015. Dulunya sih buat blog buatan lomba aja. Kini berusaha mencoba lebih rajin posting tulisan. Aku baru tahu, ternyata ngeblog bisa dapat uang juga xixixi *kemana aja selama ini?* selama ini masih asyik nulis buat media. Makanya, menjelang akhir tahun 2015 aku lebih fokus ngeblog. Alhamdulillah berkah ngeblog sudah terasa. Semoga makin deras resekinya di Tahun 2016.

Sebenarnya tahun 2015 ini banyak sekali memori indah. Aku bertemu penulis idolaku Mbk Dian Kristiani (kisahnya belum aku tulis), bertemu pendongeng favoritku, Kak Awam Prakoso, dan di tahun 2015 ini horeee aku berani ikut lomba menulis cerpen Femina, setelah tahun sebelumnya cuma sebagai penonton. Aku juga berani mengesekusi ide cerpen koran.  Aku juga berani mencoba ikut kuis di Tv hahaha...norak bin nekad sih ya. Lumayan bisa mencoba LIVE suaranya masuk TV xixixi....

Alhamdulillah aku banyak belajar di tahun 2015 ini. Semoga perjalanan menulisku semakin lancar. Amin.

Itulah kisahku, semoga bermanfaat :) semoga teman-teman juga merasakan manisnya uang dari menulis :) Yuk, dicoba!

Menelisik Misteri Dewi Rengganis dalam Pendakian di Argopuro

$
0
0

Rengganis Altitude 3088- Azzura Dayana


Judul                                       : Rengganis  (Altitude 3088)
Penulis                                     : Azzura Dayana
Penyunting Bahasa                  : Mastris Radyamas
Penerbit                                   : Indiva
Tahun Terbit                            : Cetakan Pertama, Agustus 2014
ISBN                                        : 978-602-1614-26-6
Tebal Buku   dan Ukuran         : 232 Halaman. ; 20 cm
Harga Buku                               : Rp. 46.000,-


Perjalanan selalu membawa sebuah pelajaran. Apalagi dalam sebuah pendakian.  Di perjalanan akan bertemu banyak rintangan dan ujian. Ada ujian kekompakan tim. Rintangan kondisi alam. Bahkan jika persiapan tidak matang, pendakian akan terseok-seok dan menjadi beban bagi pesertanya.  

Novel ini menceritakan sebuah pertualangan delapan anak muda. Mereka melakukan pendakian di Argopuro. Berawal dari empat sahabat lama, Fathur, Dewo, Dimas dan Nisa bersepakat untuk melakukan pendakian.  Perjalanan semakin ramai dengan ikutnya Rafli, Acil, Ajeng dan Sonia. Totalnya ada delapan peserta pendakian menuju Argopuro. Acil diangkat menjadi guide tim karena sudah hapal medan dan Fathur sebagai asistennya.



Rengganis Altitude 3088 menceritakan tentang kehidupan anak muda yang suka mendaki. Mulai dari perjananan dengan bis, angkot tua, ongkos seratus ribu rupiah lebih sedikit, hingga jarak dari Terminal Besuki ke Desa Banderan dijelaskan. Informasi ini menjadi sebuah panduan bagi pendaki yang baru pertama kali mendaki ke Argopuro (Hal 19).

Persiapan sebelum mendaki diceritakan secara detail. Dimulai dengan belanja makanan untuk menu selama lima hari. Lalu, perlengkapan tim yang ditulis lengkap poin-poin di selembar kertas dan dicek satu per satu. Bahkan bekal fotokopi KTP anggota tim juga disebutkan (Hal 21).

Pada awalnya, novel ini membuat pembaca ikut serta dalam pendakian. Terpapar secara detail keindahan suasana Rawa Embik, Sabana Lonceng, Cikasur, hingga kemegahan reruntuhan istana Dewi Rengganis yang penuh mistis.


“Ini kisah menarik di Argopuro yang belum terungkap secara jelas, Jeng. Tidak ada data ilmiah spesifik tentangnya hingga sekarang. Seorang putri di zaman Kerajaan Majapahit yang mengasingkan dirinya ke Argopuro bersama sepasukan pengawa; dan dayang-dayang kerajaan. Malangnya, dia kemudian hilang bersama enam orang dayang-dayangnya di gunung itu secara misterius." (Hal 13).

Novel ini juga membahas detail agar pendaki survive, baik mengenai menu dalam pendakian (Hal 85). Memilih jenis tumbuhan dan dedaunan yang bisa dimakan di hutan saat keadaan terdesak (Hal 216),  dan spesial makanan di Agropuro yakni, tumbuhan selada air di sungai yang mampu mencegah kanker, melancarkan pencernaan, menghilangkan anemia, mengandung antioksidan, dan lainnya (Hal 217).

Sedangkan konflik dari tokoh dalam novel setebal 230 halaman ini belum tereksplorasi. Dialog keempat sahabat lama masih terkesan kaku dan tidak seperti sahabat yang sering berkomunikasi. Penulis sepertinya sangat berhati-hati menjaga adab pergaulan antar tokoh. Padahal, saat perjalanan yang memakan waktu lebih dari tiga hari, pastilah akan memunculkan konflik batin seseorang. Entah rasa kagum, rasa dihargai, hingga rasa cemburu. 

Tapi, di novel ini, tidakterbaca, apa yang menjadi sebab atau tujuan sebenarnya dari pendakian oleh masing-masing tokoh untuk mendaki ke Agropuro. Padahal, dari judul dan cover belakang novel ini membuai pembaca untuk mencari sebab mengapa tokoh mendaki? Apakah untuk mengejar cinta Putri Kerajaan Majahit, Dewi Rengganis?  Atau ada konflik pribadi? Misal, penyebab pendakian itu Dimas baru putus dengan kekasihnya atau Nisa memiliki latar keluarga yang berantakan atau Sonia yang mengalami mimpi yang mistis? atau  penyebab lainnya.

Pembaca diajak menebak-nebak dari lembar awal hingga akhir  misteri reruntuhan istana sang dewi. Sayangnya, sisi romantisme tidak terjadi. Awalnya, saya berpikir salah satu tokoh akan mengalami jatuh cinta di Agropuro, nyatanya tidak. Konflik tajam hanya terjadi saat Dewo terpleset di jurang (Hal 161) atau puncak konfliknya saat Rafli menghilang setelah mengalami pengalaman mistis mengejar bayangan Dewi Rengganis (Hal 219). Tapi, lagi-lagi saya terkecoh, konfliknya tidak tajam, terlalu cepat ditemukan. Padahal emosi saya sudah teraduk-aduk sejak membaca sinopsis di cover belakang. Saya ingin mengetahui misteri Rengganis.

Untungnya, saya yang seorang ibu rumah tangga yang kebetulan lulusan Sarjana Kehutanan, pernah merasakan masuk hutan dan mendaki, saya menjadi terhibur dengan membaca novel ini. Membaca novel ini akan membuat kita terkagum-kagum pada gaya kepenulisan Azzura Dayana seorang penulis yang hobi travelling tertuang dengan sangat indah. Diksinya pas. Kadang puitis, kadang gaul dan sangat runut menuliskan tahapan pendakian. Yana, panggilan akrab penulis begitu detail dalam menggambarkan keindahan di Argopuro.  Jarang dijumpai penulis fiksi yang hobi travelling menulis secara detail seperti Yana. Ini memang bukan novel pertama Yana yang berlatar travelling.Yana juga menulis novel Altitude 3676 Takhta Mahameru yang menjadi  pemenang dua lomba Novel Republika pada tahun 2012, dan pemenang IBF Awards 2014 untuk kategori fiksi dewasa.

Rengganis termasuk novel filmis. Jika kelak difilmkan, saya yakin kekuatan Rengganis ada pada keindahan alam pendakian dan rasa horor misteri Dewi Rengganis. Kelak, akan menjadi Film horor yang istimewa karena bukan mengumbar penampilan seksi para pemain.

Tokoh dalam novel ini juga mengajarkan kita arti dari sebuah persahabatan dan kebersamaan. Dalam sebuah perjalanan harus ada ketua tim dan menjaga kepercayaan terhadap tugas masing-masing. Novel ini menjadi panduan untuk  mendaki ke Argopuro. Pembaca bisa beruntung atau murung setelah membaca novel ini. Beruntung karena mendapat banyak informasi pendakian seakan-akan ikut larut dalam tim pendakian. Murung karena penasaran sosok Dewi Rengganis. Semoga kelak novel ini difilmkan, sehingga sisi misteri Rengganis dapat terekplorasi  lebih nyata dan pembaca novel ini menjadi tersenyum lebar. 

Resep Cemilan Sehat dan Murah : Sandwich Ala Ummi

$
0
0
Resep Cemilan Sehat dan Murah : Sandwich Ala Ummi


Assalamualaikum, Sahabat Smart Mom, bagaimana liburannya? Sebentar lagi anak-anak masuk sekolah ya? Nah, mumpung masih liburan. Aku mau share resep cemilan sehat dan murah yakni membuat sandwich ala Ummi :)

Berawal dari Faris dan Fatih yang memanggil penjual roti bakar dan sandwich keliling. Penjualnya memang beliling di komplek perumahan kami. Harganya sih murah meriah. Untuk roti bakar Rp. 3 ribu dan sandwich Rp. 5 ribu. Jika sekali makan, anak-anak tak cukup cuma satu. Fatih lebih senang makan roti bakar, kadang lebih dari 2. Faris pun demikian. Jajan terus lumayan boros dong. 

Suatu hari saat kami jalan-jalan ke Unand, Fatih ngambek pengen dibelikan roti bakar. Keliling nyari penjual roti bakar, tidak ketemu. Duuh... ngegetan, karenan nangis di atas motor. Gimana ya cara mendiamkannya selain dibujuk-bujuk? Hiks...

Untungnya, saat kami di Perpustakaan Unand, kami menemukan penjual roti bakar dan sandwich. Anak-anak langsung happy dan memesan. Saat menunggu pesanan, aku memperhatikan penjual itu membuat roti bakar dan sandwich seraya berkata dalam hati, "Ooh gitu ya cara buatnya? Gampang! Ntar aku praktik deh!" *emak hemat*

Pulang dari Perpustakaan Unand, aku langsung kepikiran. Wah, perlu dicoba nih membuat sandwich. Kalo roti bakar udah sering buat sendiri. Lalu, setelah ada kesempatan aku segera beburu bahan yang diperlukan.

 

Bahan yang disiapkan :

1. Roti tawar atau roti bukat khusus untuk roti bakar
2. Mentega
3. Mesis
4. Saos tomat
5. Telur
6. Daun Selada
7. Tomat

Cara Membuat  Sandwich Sehat dan Murah :

1. Siapkan teflon atau happy call
2. Iris roti bagian tengahnya jangan sampai putus
3. Oles dengan mentega
4. Bakar di atas teflon atau happy call dengan api kecil
5. Untuk roti bakar, isi dengan mesis secukupnya
6. Tekan agak keras dan putar agar rotinya menjadi gepeng 
7. Roti Bakar siap dihidangkan.
8. Untuk Sandwich, setelah langkah langkah no 4 lanjutkan dengan memberi soas tomat lalu dadar telur di tempat terpisah. Angkat roti, hidangkan dengan telur, irisan tomat dan potongan selada.

Oiya, cemilan ini bisa juga jadi bekal sekolah anak loh. Jadi, kelak anak-anak masuk sekolah boleh dicoba resep sandwich ini :)

MPASI Saat Anak Demam : Agar Anak Makan Tanpa Paksaan

$
0
0


Ahad, 3 Januari 2016,  pukul  09.00 WIB aku sudah bersiap berangkat. Suamiku sudah memberi acc kalau aku bakal me time sejenak ikut kelas membuat MPASI saat anak demam di Klinik My Lovely Child.

Seperti ceritaku sebelumnya. Aku lagi belajar menjadi seorang ibu yang hebat. Uhuk, kesannya berat banget ya jadi ibu hebat :) Tapi, seorang teman mengingatkan. Kita menikah bukan buat sekedar status sudah menikah. Sudah jadi istri, sudah jadi ibu. Tapi, pernikahan itu untuk membangun peradapan.  Nah, apalagi kalau sudah bergelar ibu 3 anak. Jangan mau “asal” jadi ibu saja. Jadilah ibu yang membangun peradapan. Halaaah beratnya ya? Sttt...jangan dianggap beban. Ini kan cita-cita. Sekarang belajar dulu jadi ibu hebat, salah satunya buat MP ASI  Saat Anak Demam. (Baca Juga : Belajar Menjadi Ibu Hebat)


Aku berangkat dari rumah sendirian, Cihuuy serunya bawa motor agak kenceng dikit, soalnya dulu zaman gadis suka ngebalap (baca: ngebut).  Sampai di lokasi,  acara belum dimulai. Tapi, itu bikin aku kesempatan buat nyari objek tulisan. Aku langsung foto sana-sini xixixi... biasalah emak himagipo alias gila foto, tapi fotonya buat bahan tulisan loh :)

Usai foto sana-sini. Aku memilih kursi yang paling depan. Mumpung enggak bawa pasukan. Kalau bawa anak-anak selalu pilih tempat di belakang atau pinggir biar enak mobile. Kalau sendiri lebih asyik di depan aja. Biar konsen dapat materi hehehe...

MP ASI  Saat Anak Demam

Tak lama,  Mc membuka acara. Nah, aku sukanya di sini. Acara enggak pake lama. Enggak kata sambutan A,B atau C. Cukup pembukaan terus materi. Soalnya suka bete ada acara banyak banget kata sambutannya, materi yang didapat tinggal separuh waktu, jiaaah...

dr Zuhrah Taufiqo

Materi hari ini dibagi 3 sesi. Sesi pertama mengenai MP ASI Anak Saat Demam oleh dr Zuhrah Taufiqo. Dokter muda dan cantik ini menjelaskan sering orang tua galau jika anak demam. Kenapa? Saat demam, anak susah makan! Akibatnya BB anak menjadi turun. Contohnya saja bayi tumbuh gigi susah makan. Aku jadi teringat waktu Aisyah mau tumbuh gigi di usia 8 bulan.

Nah, sebenarnya demam itu apa sih?

Demam itu gejala tubuh di mana terjadi peningkatan suhu tubuh. Lalu, apa hubungannya demam dengan nafsu makan anak?

Saat anak demam, metabolisme tubuhnya mengalami peningkatan 7 % setiap kenaikan suhu 0,5 ºC. Saat demam, anak akan berkeringat. Itu artinya, akan keluar air dari dalam tubuhnya. Saat demam, selera makan anak menurun atau hilang. Padahal, anak butuh tambahan asupan makanan dan minuman. Nah, jika asupan kalori tidak cukup, tubuh tidak mampu melawan penyakit.  So, jangan sepelekanMP ASI saat anak demam ya Moms :)

Manfaat MP ASI Saat Anak Demam

Apa Itu MPASI?

MP ASI adalah Makanan Pendamping Asi (Bukan Makanan Pengganti ASI).  Banyak sekali manfaat MP ASI saat anak demam :

1. Sebagai pemenuhan kebutuhan nutrisi anak.
2. Meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan penyakit
3. Dapat mempercepat kesembuhan dan pemulihan kesehatan
4. Mencegah kambuhnya penyakit

Contoh kasus penderita penyakit tifus. Pasien baru sembuh tak lama akan kambuh lagi. Hal itu disebabkan karena asupannya tidak memenuhi kebutuhan tubuhnya. Untuk itu, saat anak demam, harus benar-benar memperhatikan dalam membuat MP ASI-nya.

Prinsip MP ASI Saat Anak Demam

Prinsip MP ASI Saat Anak Demam

Saat anak sakit, anak membutuhkan asupan yang meningkatkan daya tahan tubuh. Saat membuat MPASI saat anak demam harus memperhatikan hal sebagai berikut :

1. Tinggi Kalori
semua karbohidrat bagus buat tubuh saat anak demam, kecuali roti karena berserat. Jagung juga dibatasi karena mengandung serat.

2. Tinggi Protein
Dianjurkan makanan yang mengandung protein, baik protein hewani maupun protein nabati. Protein mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Namun, untuk protein hewani, lebih dianjurkan makan daging unggas dibandingkan daging sapi atau kerbau. Makan telur juga baik untuk tubuh anak saat demam. Apalagi telur mengandung gizi yang lengkap, kecuali vitamin C. Untuk protein nabati (tahu dan tempe). Dianjurkan untuk tidak terlalu banyak makan tahu dan tempe. Khusus tempe, harus dibatasi karena jika terlalu banyak BB anak menjadi "terlalu" lancar karena tempe mengandung banyak serta.

3. Rendah Lemak
Untuk MP ASI tidak hanya langsung diserap tubuh tapi juga rendah lemak. Sebaiknya makanan yang dikukus atau direbus.

4. Tinggi Cairan
Kasus penderita DBD tidak ada obat yang banyak membantu. Sebenarnya yang membantu adalah asupan cairannya. Obatnya hanya minum yang banyak. Cara mengecek kebutuhan cairan anak yang cukup adalah cek popok atau diapernya. Apakah sering buang air kecil atau tidak. Saat anak demam, diperlukan cairan yang banyak. Bisa ditambah dengan minum air putih yang dimasak sendiri atau air kemasan. Tidak disarankan minum air galon. Untuk anak di atas 6 bulan, dapat diberi minum jus semangga atau air kelapa muda.

5. Rendah Serat
Untuk itu hindari makanan yang mengandung serat. Saat anak demam, tekstur MPASI mundur ke belakang. Jika biasanya sudah bisa makan nasi seperti orang dewasa, saat demam, anak akan sulit menelan, maka pilih nasi yang lembut atau bahkan yang disaring. 

6. Hindari Makanan Berempah Kuat
Sebaiknya makanan anak demam tidak menggunakan rempah yang kuat agar tidak merangsang muntah. Hindari menggunakan merica atau ketumbar.


Anak demam, perlukan diberi suplemen?


Perlukan Suplemen Saat Anak Demam?

Suplemen adalah tambahan. Saat anak demam, orang tua sering kuatir makanan tidak akan mencukupi kebutuhan gizi anak. Sebenarnya, vitamin dapat diperoleh dari variasi menu seimbang sehari-hari. Suplemen tidak bisa menggantikan makanan utama. Pemberian suplemen harus sesuai anjuran dokter, tidak boleh sembarangan, apalagi berlebihan. Dan tidak boleh diberikan dalam jangka waktu yang lama atau terus menerus.

Nah, Sahabat Smart Mom, beri suplemen sesuai kebutuhan aja ya! :)

Kriteria MP ASI yang Baik (WHO-IDAI)

Buat yang masih bingung. Sebenarnya MP ASI yang baik itu apa saja syaratnya?


Kriteria MP ASI yang Baik (WHO-IDAI)
`1. Tepat, pemberian MP ASI harus tepat waktunya. Saat yang baik adalah saat bayi berusia 6 bulan. Hal ini karena sesuai penelitian, Bayi berusia 6 bulan lambungnya sudah siap menerima makanan. 

2. Gizi seimbang. Menurut WHO, pemberian MP ASI bertahap. Cek apakah anak alergi. Tak harus memberi makan langsung 1 mangkuk. 

3. Cara Pemberian. Cukup setengah sendok dulu bertahap saja. Jangan paksakan anak menghabiskan makanannya. Ingat, ini tahap awal, jadi kenalkan MP ASI dengan cara yang menyenangkan.

4. Aman dan Higenis. Cek peralatan MP ASI. Gunakan alat makan yang bersih. Jika anak sudah 8 bulan, ajarkan makan sendiri. Biasakan anak punya piring sendiri. Biarkan anak belajar makan sendiri. Tak apa belepotan, berantakan, berceceran. Kenalkan makan yang menyenangkan.  


Jadwal MP ASI

Nah, ini yang aku kurang disiplin, hiks. Aku kadang buat jadwal, kadang ya melanggar. Jadi, sebaiknya, anak diajarkan makan sesuai waktunya. Misal pagi makannya pukul 08.00 WIb dan Cemilan Pukul 10.00 WIB, laksanakan sesuai jadwal. Jika suatu hari anak bangun kesiangan, misal bangun jam 10, ajak anak makan sesuai jadwal, yakni cemilan, jangan nasi karena itu akan menjadikan kebiasaan anak. Terkadang orang tua tanpa sadar suka "longgar" dengan jam makan anak. Contohnya jika lagi belanja ke Mall. Pas makan siang, jam makan diundur-undur. Akibatnya, anak jadi malas makan. Esoknya anak akan mengulur waktu makan, sehingga anak makan tak sesuai jam makannya. Nah, loh aku kena banget deh hiks... *siap-siap buat jadwal makan anak*

Prinsip Pengolahan dan Penyajian MP ASI Saat Anak Demam

Saat anak demam, dianjurkan dikukus atau direbus, tidak kekentalan dan penyajiannya saat hangat. Jika masak telur, pastikan telurnya matang bukan setengah matang. Jika masak daging, pastikan dagingnya sudah empuk. Jika terlalu kental, encerkan lagi, bisa ditambah dengan ASI. Tekstur menyesuaikan. Jika anak sakit, boleh tekstur mundur.

Prinsip Cara Pemberian MP ASI :

1. Jadwal, saat anak demam, perubahan jadwal makan. Contoh makan tak mengapa tidak langsung habis. Minimal 2 jam sekali beri anak makan beberapa sendok.

2. Lingkungan, ciptakan suasana yang menyenangkan, hindari pengalihan perhatian (contoh nonton TV) dan hindari pemberian makanan sebagai hadiah.

3. Prodesur, tawarkan anak makan tanpa paksaan, tawarkan secara variasi, bila anak tetap menolak makan akhiri makan 10-15 menit.

Sesi kedua materinya Manajemen Awal Demam dan Kejang Pada Anak disampaikan oleh dr Rahmahsari Aprilliana. Tapi, aku skip dulu ya (nantikan postingan berikutnya :) langsung ke materi ketiga saja karena masih sesuai tema MP ASI :)


Serius banget atau kelaperan? Hahaha...
Makan dulu ah, biar enggak ngantuk hihihi....



Materi ketiga disampaikan oleh Dr Yesi Elsandra mengenai Demo Masak MP ASI Saat Anak Demam.


Demo Masak MP ASI Saat Anak Demam

Dr Yesi mengingatkan bahwa memberikan MP ASI harus sesuai jadwal yakni saat 6 bulan. Mengapa? Karena saat itu lambung anak sudah siap. Untuk meningkatkan tekstur MP ASI dilihat oleh kesiapan anak. Bertahap mengajarkan tingkat tekstur MP ASI.

Biasanya anak yang sedang tumbuh gigi akan demam dan akan malas makan. Untuk itu Moms, diperlukan siasat agar anak mau makan :)

Cara mensiasatinya anak demam mau tumbuh gigi agar mau makan adalah  :

1. Tekstur mundur (Jika anak sudah bisa makan nasi lembek, bisa mundur makan nasi saring).
2. Beri makanan yang bisa digigit-gigit. Potong buah simpan di kulkas, ini membantu anak melewati fase tumbuh gigi.
3. Jika anak masih susah makan, variasikan semua cara. Misal, nasi dicampurkan buah apel atau buah lainnya yang terasa lebih manis. Bisa juga diberi jus buah.

Emak-emak narsis dulu hahahha...


Saat demo, diajarkan cara mengenal tekstur MP ASI sesuai dengan usia bayi.



Sup Untuk Anak Demam

MP ASI saring, untuk anak usia 6 bulan, kalau kurang cair tambahkan ASI


MP ASI untuk anak usia 1 tahun ke atas sudah seperti orang dewasa

Kami juga diajarkan cara membuat cemilan yang sehat, yakni Tahu Kukus. Bahannya sederhana sekali, yakni tahu, telur dan daun bawang. Bahan dicampur dan dikukus dengan panci. Jadi deh. Mudahkan?

Foto bersama peserta, salut deh bu dokter pada bawa anaknya buat belajar MP ASI :)

Oiya, untuk menaikan Berat Badan bayi ada tips nih :) buat MP ASI dengan santan. Contohnya : telur  rebus ditambah pati santan, tambahkan juga sayuran yang sudah dikukus/rebus (contoh brokoli, wortel, dll) lalu diaduk-aduk. Bisa juga ditambah 1 sendok minyak kelapa. Siap dihidangkan :)

Sambil melihat demo masak, para ibu-ibu konsultasi mengenai perkembangan anak masing-masing. Aku pun menanyakan mengenai MP ASI untuk Aisyah. Aduh, ternyata aku juga harus banyak belajar nih.  Sering kedodoran cemilan sehatnya. Padahal, cemilan murah meriah bisa dimuat dari bayam yang diberi tepung dan digoreng. Lalu ada juga membuat kerupuk homemade. Tuh, kan, aku harus banyak belajar lagi :)

Tak terasa telah siang. Azan Dzhuhur mulai berkumandang. Kami mengakhiri acara dengan doa dan foto bersama. Rasanya masih kurang menambah ilmu membuat MP ASI sehat dan bergizi. Aku juga dapat tips keren cara memijat bayi dan cara agar anak mau makan protein di 10 suapan pertama.

Dr. Yesi Elsandra, aku dan dr. Finny Fitry Yani.
Ini resep dari dr Finny Fitry Yani. Menurut beliau, biar kebutuhan protein anak tercukupi. Siasati dengan memberi protein dulu dalam 10 suapan pertama. Nasi bisa belakangan karena setelah 10 suapan, biasanya anak mulai rewel hehehehe... Boleh juga tuh dicoba tipsnya. Semoga kalau ada kelas MP ASI lagi aku bisa ikutan ya. Doakan dong :)

Demikian sharing mengenai kelas MP ASI, semoga bermanfaatnya. Selamat mencoba!




Cerita Liburan : Berenang Ceria di Kolam Pemandian Keluarga, Hanya 5 ribu!

$
0
0

Assalamualaikum, sahabat Smart Mom, gimana hari kedua anak masuk sekolah? Sudah kembali normalkan? Alhamdulillah Faris semangat sekolah. Hari Senin, Faris pulang cepat, hanya sampai pukul 12.00 WIB. Hari kedua sudah full pulang pukul 16.00 WIB. 

Tadi aku tanya dengan Faris, di sekolah sudah belajar? Faris bilang, sudah belajar dan sudah disuruh nulis. Kalau hari pertama hanya bermain saja. Maklum penyesuaian setelah liburan hehehehe.... biasanya kan begitu, kalau hari pertama murid-murid diajak beberes ruang kelas dan membuat hiasan kelas. Gimana di sekolah anaknya Moms?


Cerita Faris, saat pelajaran Bahasa Indonesia, disuruh mengarang pengalaman selama liburan. Dari beberapa kegiatan liburan kemarin, Faris memilih cerita pengalaman berenang. Waah, ternyata berenang ini paling disukai Faris ya :)

Jadi, sebenarnya berenang kemarin adalah program PAUD adiknya, Fatih. Anak PAUD diajak berenang dan boleh diantar kakak atau keluarganya. Awalnya, aku minta Faris saja menemani, toh tempatnya enggak jauh. Tapi, Fatihnya enggak mau naik mobil bareng teman-temannya. Lagian, ada ortu juga yang menemani anaknya. Aku langsung meminta suami ikutan menemani. Ujung-ujungnya kami ikutan berangkat ke lokasi berenang, tapi tanpa persiapan! Iyup, enggak bawa bekal makanan, enggak bawa baju ganti. Kalo anak-anak sih sudah aku siapkan :)

Kami berangkat bersama rombongan PAUD. Fatih menolak naik mobil dengan teman-temannya. Jadinya, aku dan Aisyah naik mobil, Abi, Faris dan Fatih naik motor. Ternyata lokasinya ya dibilang jauh ya enggak juga, dibilang dekat ya lumayan hehehe.... lokasinya tidak di pinggir jalan. Agak masuk ke komplek perumahan dan di belakang sawah.

Sampai di lokasi sudah banyak yang mandi. Aku sempat kaget, kagum, gitu. wiih, keren juga nih ide kolam berenangnya. Murah meriah, cocok banget buat kalangan menengah ke bawah. Lalu, kolamnya dangkal. Hanya buat anak-anak, tapi luas dengan cat yang cerah. Orang tua bisa memantau dan tidak perlu kuatir karena tempatnya cukup nyaman.

Kolam Berenang Tampak Samping

Kolam Pemandian Keluarga hanya 5 ribu

Kami membayar dikoordinir oleh Bu Encim, guru PAUD Fatih. Lalu, anak-anak menyewa pelampung. Tak lama byuuuur nyebur deh. Tampak Fatih gembira banget karena bisa berenang di tempat yang dangkal. Fatih tidak takut lagi masuk air. Faris tak mau kalah mulai bermain dengan bola. Kebetulan, tak cuma teman Fatih yang ikut, anak seusia Faris juga ada di kolam berenang. Tak mau kalah, aku juga ajak Aisyah masuk, hahaha...Aisyah sih kubawa baju gantinya. Tapi, aku? Nekad aja dah! Ntar juga kering sendiri, xixixi....

Aisyah ikut berenang

bermain bola

Fatih berani berenang sendiri

Anak-anak senang banget berenang. Dari pukul 10.00 WIB hingga Pukul 12.00 WIB masih betah aja di dalam air. Sedangkan aku, tak lama masuk, langsung merasa lapar hahaha.... hanya sekitar 30 menit di dalam air, aku ajak Aisyah keluar. Aisyahnya berontak pengen main air lagi. Kepaksa deh ikutan main air lagi. Tapi, takut kedinginan, Aku langsung bilang, ganti bajunya dan kuajak ke warung di samping Kolam Pemandian Keluarga. 

Di warung, Abi memesan kopi, sedangkan aku tertarik dengan kerupuk kuah sate yang dicampur mie. Kerupuk ini jajanan murah yang sering banget aku jumpai di warung-warung. Menjelang siang, Abinya mengajak pulang karena tugas kuliahnya menanti. Faris dan Fatih langsung manyun karena masih belum puas berenang. 

Namun, setelah dibujuk, akhirnya mereka mau juga bilas dan ganti baju. Karena kami enggak bawa bekal. Anak-anak usai berenang kan kelaparan. Melihat orang beli pop mie, jadilah beli pop mie juga. Hayyah...enggak jadi hemat, isi dompet tetap keluar banyak jajan hahaha....

Sedihnya, lagi asyik makan pop mie. Bu gurunya ngajak foto bersama. Duuh, gimana nih Fatih udah ganti baju, enggak mungkin turun ke air lagi. Kasihan banget enggak ikut foto bersama dengan teman-temannya ya? Hiks...  Fatih sih cuek aja, akunya yang rada nyesek, hiks...kan buat kenang-kenangan gitu loh...

Bu Encim dan anak-anak PAUD

Tapi, enggak perlu sedih lama-lama ya, soalnya mau gimana lagi. Ketinggalan foto gara-gara udah ganti baju duluan hihihi...dinikmati aja deh, semoga kelak ada acara lagi bisa foto bersama duluan baru acara mandi-mandi xixixi... 

Oiya, Kolam Pemandian Keluarga ini seru juga tempatnya. Selain ada kolam berenang, di belakangnya ada kolam ikan dan sapi. Abi dan Aisyah sempat memberi sapi makan rumput loh :)

Aisyah dan Abi ngasih makan sapi


Kolam Ikan
Sebenarnya, ini bukan pertama kami berenang selama di Padang. Pernah juga mengajak anak berenang di Kolam Renang Adzkia, tapi karena jadwalnya khusus hanya untuk pria dan ada jam untuk wanita, aku kesulitan jaga 3 anak. Sedangkan Abinya tinggal di luar. Untunglah ada Kolam Pemandian Keluarga ini. Jadi alternatif banget buat keluarga kami. Itulah kisah liburan kami di semester ini. Aku jadi penasaran dengan karangan Faris mengenai pengalaman berenangnya, sapa tahu cocok buat dikirim ke media hihihi...

Oiya, berbagi tips sedikit untuk Mom yang mau mengajak anak berenang ke kolam berenang :

1. Bawa baju ganti, handuk, alat mandi, minyak telon/minyak kayu putih.
2. Bawa bekal makanan dan minuman
3. Ajak anak membuat kesepakatan dari rumah. Misal : saat di lokasi tidak jajan sembarangan atau membuang sampah sembarangan.

Berenang juga memiliki manfaat untuk anak loh, yakni :
1. Melatih keberanian anak
2. Anak menjadi sehat
3. Menjaga kesehatan jantung
4. Meredakan stres (sebagai sarana hiburan)
5. Berenang adalah salah satu olahraga yang disunahkan Rasulullah Saw.


Manfaat Berenang Untuk Anak

Nah, sahabat Smart Mom, itulah kisah liburan keluarga kami. Bagaimana liburannya ceria bukan? Semoga penuh keberkahan. Selamat menjalankan aktifitas kembali, semoga anak-anak bagun pagi menyambut hari sekolahnya, amin.


Viewing all 915 articles
Browse latest View live