Quantcast
Channel: Naqiyyah Syam
Viewing all articles
Browse latest Browse all 912

Tips Menjaga Kesehatan Mental Anak Saat Covid-19

$
0
0

“Mi, adek kangen teman-teman! Adek kan
gen sekolah!” 


Begitu cerita Aisyah beberapa hari lalu. Tentu saja mendengarnya aku terenyuh sedih. Sejak adanya wabah Covid-19, anak-anak belajar di rumah saja. Memang sih setiap hari akan ada sapa dari gurunya di group WA, dari voice note, video hingga mengajak video call. 

Namun, itu belumlah menjadi obat kangen Aisyah dengan sekolah dan teman-temannya. Maklum sekolah sangat dekat dengan rumah kami. Dari rumah saja, sudah terlihat gerbang belakang sekolah. Aisyah sebelum wabah Covid-19 sering bermain di sekolah. 

  Tips Menjaga Kesehatan Mental Anak Saat Covid-19

Mendengar curhatan Aisyah, gadis kecilku yang berusia 5 tahun ini aku berpikir, “Wow, anak kecil ternyata merasakan juga ya dampak wabah Covid-19 ini! Tak hanya soal suasana belajar di rumah, tapi kebebasan bermain juga terhalangi, aku perlu strategi!” 

Nah, bermuncul ide untuk membuat Aisyah betah dengan kondisi yang tidak nyaman ini. Bismillah inilah Tips Menjaga Kesehatan Mental Anak Saat Covid-19 versiku : 

1. Mendongeng Tentang Bahaya Covid-19 

Sejak Wabah Covid-19 menyebar, Aisyah aku ajak bercerita mengenai bahaya Covid-19. Untuk itu mengapa semua orang dewasa dan anak-anak harus di rumah aja. “Abi juga kerja di rumah, Mas Faris juga pulang dari pondok.” Awalnya Aisyah enjoy saja di rumah, sering memeluk dan menciumku karena ditemani belajar. 

Namun, pernah juga nangis kangen sekolah, ustadzah dan sekolahnya. Bahkan pernah keluar rumah ketika pintu terbuka ke arah sekolah, hiks... setelah berulang-ulang menceritakan mengenai bahaya virus Corona, dari menggambar, mewarnai, nonton film akhirnya Aisyah mau terima di rumah aja. 

2. Ajak Belajar dan Bermain Bersama 


Ada 3 anak di rumah yang harus aku dampingi untuk belajar. Mas Faris usia 14 tahun memang sudah lebih mandiri, tapi tetap saja kadang harus dibujuk dan diingatkan jadwal setoran hapalan bersama ustadznya. Abang Fatih usia 8 tahun tugas sekolahnya harus direkam dan difoto. Abang Fatih kadang ngambek enggak mau difoto dan direkam, jadinya perlu nego tingkat tinggi haha... sedangkan Aisyah maunya main masakan dan air saja, hadeh... jadinya aku perlu membuat kesepakatan jadwal belajar anak-anak. 

  Tips Menjaga Kesehatan Mental Anak Saat Covid-19
Ajak anak belajar dan bermain bersama.

Kusiapkan white board untuk menuliskan jadwal harian anak-anak. Kupasang di dinding kamarku, sehingga ketika bangun tidur sudah siap dengan kegiatan ini. 

Paling senang buka youtube lalu mengecek permainan apa ya untuk Aisyah hari ini? Kami mencoba membuat prakarya dan anak-anak menjadi happy. 

3. Batasi Gadget 


Anak-anak berpikir liburan itu bisa bebas nonton atau main games di hp. Tapi, tentunya saat ini bukan liburan seperti pada umumnya. Menonton TV perlu dibatasi dan bermain games di hp Umi dan Abi juga perlu dicek. Sejak dulu, games kekerasan tidak boleh ada di hpku atau abinya. Nonton di youtube juga dibatasi, bahkan aku memilih youtube kids sesuai usia mereka. 

4. Ajak Anak Rajin Beribadah 


Sholat 5 waktu, mengaji dan menghapal doa, hadist dan muroja’ah otomatis lebih banyak dipantau Umi. Walau abi sudah WFH, namun tetap harus sesekali ke kantor. Beruntung Mas Faris sudah bisa jadi imam sholat, jadinya sering menjadi imam sholat 5 waktu. Aisyah dan Fatih terus diajak berdoa setelah sholat agar Wabah Covid-19 segera berlalu. 

5. Jaga Kesehatan (Tidur diawal waktu dan makanan bergizi) 


Saat ini Lampung sudah termasuk Zone Merah untuk transmisi lokal. Berita ini membuat aku ekstra waspada menjaga kesehatan keluarga. Kalau keluar rumah, aku wajib melakukan standar pencegahan penularan Covid-19. Aku memakai masker dan setiba di rumah mencuci tangan, mengganti pakaian dan mandi. 

  Tips Menjaga Kesehatan Mental Anak Saat Covid-19
Ajak anak memilih menu makanan yang disukai.

Anak-anak jika terpaksa keluar rumah harus menggunakan masker. Pernah terpaksa ke klinik dekat rumah karena ketiganya gatal-gatal di bagian tangan, kaki dan telinga. Ketika diperiksa, ternyata kata dokter kena kutu kucing. 

Ciri-ciri Gigitan Kutu Kucing pada manusia : 


1. Rasa gatal yang hebat dibagian kulit. 

2. Timbul bintik-bintik atau benjolan kecil kemerahan, semakin lama akan melebar. 


3. Umumnya ditemukan dibagian kaki dan tangan. Tapi, takjarang ada di bagian ketiak, pinggang, siku dan telinga. 

Setelah makan obat dan diberikan salep, alhamduillah gatal-gatalnya hilang. Anak-anak juga aku ajak makan yang bergizi dan tidur diawal waktu agar badan tetap sehat dan segar, apalagi sekarang sudah memasuki bulan puasa. 

Apikasi Halodoc


Sejak kejadian kena kutu kucing itu, aku makin waspada dengan kesehatan anak-anak. Aku mencarikan vitamin untuk anak-anak agar tetap sehat dari coronavirus ini. Berapa kali nyari di supermarket vitamin c tidak ditemukan. Akhirnya aku cek di aplikasi Halodoc. Aplikasi ini Halodoc adalah aplikasi kesehatan yang terpercaya. Ingin konsultasi dengan dokter tidak akan ribet 

Aplikasi Halodoc

Caranya mudah sekali, tinggal download aplikasi Halodoc, fitur layanannya cukup banyak. Dari layanan tes Covid-19. Chat dengan dokter, buat janji RS, beli obat dan lainnya. 
Aplikasi Halodoc

Nah, aku pernah cek untuk membeli vitamin C untuk anak-anakku di Halodoc dan ternyata banyak pilihan. 

Aplikasi Halodoc

Yuk, teman-teman jaga kesehatan mental anak saat Covid-19 ini. Semoga 5 tips di atas bermanfaat! Selamat mencoba!

Viewing all articles
Browse latest Browse all 912

Trending Articles